Cokelat dingin yang meninggalkan kulacino di dasar gelas menjadi fokus untuk Sandra. Gadis itu tak henti-hentinya menghela napasnya panjang mencoba untuk menghilangkan segala perasaan buruk yang sedang menyelimuti hatinya. Kalut pikiranmu, gundah, gulana, resah, dan gelisah. Ia tak bisa benar-benar tenang sekarang ini meksipun dirinya terlihat begitu biasa-biasa saja dari luar. Hanya sedikit pucat, wajar, Sandra tak memakai riasan apapun sekarang ini. Garry benar-benar menatap wajah polos milik Sandra Iloana. Pemandangan yang tak langka untuk Garry. Hanya saja, sedikit asing sebab gadis itu menatap tak penuh binar kebahagiaan lagi. Kesedihannya sungguh besar. Tentu, anak mana yang tak sedih kalau ibunya pergi berpulang kepada Yang Maha Kuasa?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com