In Wang Co. adalah pusat perusahaan yang menjadi induk aktivitas dari Wang Lounge And Bar in the Night Sky. Di tempat ini, para pekerja melakukan tugasnya. Mulai menangani pasal impor wine, wiskey, dan semacamnya juga hal-hal kecil seperti mencatat kenaikan dan penurunan pelanggan yang datang. In Wang Co. bukan hanya sekadar perusahaan yang menjadi induk pusat dari bangunan bar di sisi jalanan kota ini, In Wang Co. juga mengurus pasal relasi bisnis dan pernjanjian dengan para pejabat juga petinggi negara yang menjadi tamu VIP di dalam bangunannya. Mr. Leo adalah pemiliknya.
Sebuah projek akan segera dilaksanakan, Wang Lounge And Bar in the Night Sky akan punya anak cabang tahun depan. Kini pusat kerja In Wang Co. tak hanya pasal satu tempat hiburan saja. Mr. Leo akan lebih sibuk dari biasanya mulai tahun depan.
"Mr. Leo, ada yang ingin bertemu dengan Anda." Seorang datang dari ambang pintu. Ia menyela diamnya seorang pria jangkung yang berdiri menghadap ke arah jendela besar di depannya. Segelas wine ada di dalam gelas berukuran sedang dengan kaca tipis yang menjadi komponen penyusun utamanya.
"Who?" tanyanya memutar tubuh. Sepersekian detik kemudian wanita muncul dari balik ambang pintu. Ia datang dengan langkah tegas mengarah tepat ke arahnya. Wanita tua yang tak asing, semua orang tahu, kalau dia adalah ibu kandung dari Mr. Leo. Nyonya Aida Shalitta.
"Mom," ucapnya melirih. Ia berjalan ke arah meja kecil yang ada di sudut ruangan untuk meletakkan wine yang ada di dalam genggamannya. Kemudian kembali memusatkan pandangannya untuk sang mama. Wanita tua dengan pakaian serba mahal yang kini duduk rapi di sudut sofa. Mengisyaratkan pada si pegawai untuk pergi meninggalkan dirinya bersama sang putra. Sebuah pembicaraan penting akan datang setelah ini.
"Duduklah, kita harus berbicara."
Leo mengangguk. Mengikuti perintah wanita tua yang ada di sana, ia mendekat lalu duduk dengan menyilangkan kedua kakinya di depan sang mama. Sejenak sama-sama diam. Leo memilih menunggu wanita yang katanya adalah ibu kandungnya itu memulai pembicaraan mereka. Jujur saja, siang ini Leo belum melakukan kesalahan apapun. Jika hanya datang sebab kesalahannya kemarin malam, wanita satu ini benar-benar sudah berlebih. Tak seharusnya ia datang padanya seperti ini.
"Aku sudah mengurus gadis yang kau siksa kemarin malam. Jangan melakukan apapun sampai aku berhasil membujuk gadis itu untuk tak melaporkan dirimu ke polisi. Jika ia menyeret namamu dan Wang Lounge And Bar in the Night, Aileen's Hotel juga akan terbawa, Leo."
Helaan napas muncul dari celah bibirnya saat ini. Leo mengangguk dan mengerti. Namun, tidak untuk memahami. Leo tak suka diatur. Toh juga, Nyonya Aida bukan ibu kandungnya. Leo tau tak ada darah wanita itu mengalir di dalam tubuhnya. Wajah mereka berbeda. Leo bahkan tak mirip dengan ayah kandungnya. Ia bukan pria bodoh yang bisa ditipu kalau pasal kelahiran. Ia hanya tahu, kalau ayahnya adalah seorang peneliti gila di Rumania. Untuk wajah, Leo belum pernah melihatnya sama sekali.
"Aku akan mengurus Wang Lounge And Bar in the Night Sky sendiri mulai sekarang, Mom. Jangan mencampuri urusanku. Urus saja kekasih hatimu itu." Leo tertawa ringan. Ia sukses membuat wanita yang ada di depannya itu sedikit naik pitam. Leo mirip dengan ayah kandungnya. Pria gila yang tak tahu aturan. Ia tak pernah menghargai pasal tata aturan hidup di tengah masyarakat. Leo adalah representasi bajingan itu. Jika saja ia tak mengharapkan seorang anak kala itu, ia tak akan mau merawat bayi iblis ini dan mendidiknya sebagai manusia. Setalah tahu seperti apa ayah kandung Leo di sana, ia benar-benar menyesal memilih bayi tampan ini dulunya.
"Kau bilang kau tak ingin menjadi seperti ayahmu, bukan?" tanya Aida menegaskan. Kalimat itu sukses membuat pria yang ada di depannya menghentikan kekehan ringan dari sang putra. Leo menghentikan tawanya lalu menatap sang ibunda.
"Seorang peneliti bukanlah iblis yang berdosa, Mom. Aku yakin ayah kandungku punya alasan untuk melakukan itu."
"Kau mendukung dirinya sekarang?" tanya wanita itu mulai menitikkan pandangannya untuk sang putra.
Leo menundukkan wajahnya. Ia bukan malu, atau sedang bersedih. Dirinya hanya sedang menyembunyikan senyum seringai yang kini muncul selepas mendengar kalimat sang ibu. Leo tak pernah mendukung orang yang sudah menelantarkan hidupnya. Ia bahkan tak tahu, orang seperti apa yang sedang ia bicarakan. Jika memang benar bahwa dirinya mirip dengan sang ayahanda, maka pria tua itu pasti memiliki tubuh yang tinggi dan kekar. Wajahnya pasti sangat tampan.
"Aku tak pernah memihak pada siapapun, Mom. Baik kau dan pria itu atau pria yang sudah meninggal beberapa tahun lalu, bukanlah hal yang penting untuk diriku saat ini. Aku hanya ingin menjadi orang hebat yang bisa mendirikan Wang Lounge And Bar in the Night Sky bersama anak cabangnya."
"Maka dari itu turuti semua perkataanku, Leo. Kau tak boleh gegabah lagi."
Leo kini kembali tertawa ringan. Kepalanya mengangguk-angguk tanda mengerti dengan apa yang diucapkan oleh wanita di depannya itu. "Jauhkan Mr. Owl dariku, Mom. Dengan begitu aku menuruti semua perintah darimu."
"Kau gila? Itu sama dengan aku bunuh diri! Sendiri yang mendengar kalimatnya bukan, tempatmu bukan di sini. Suatu saat, kau harus pergi bersamanya dan untuk orang-orang yang menghalanginya, hanya akan menemukan ajal kematian." Nyonya Aida menegaskan. Ia menatap sang putra dengan penuh ketidakberdayaan. Jika hanya pasal merasa terusik dengan pria tua menyebalkan itu, maka Aida Shalitta pun begitu. Namun, mau bagaimana lagi? Hanya bisa menuruti dengan sesekali memberikan peringatan saja yang bisa ia lakukan. Perjanjian tetaplah perjanjian. Leo akan dibawa kembali ke Rumania kalau usianya sudah matang nanti. Putranya ini terlahir bukan untuk menjadi seorang laki-laki biasa, ia terlahir dengan status sebagai kelinci percobaan ayahnya sendiri.
"Untuk itu kau harus menuruti perintahku. Jika suatu saat nanti kau bertemu dengan gadis bermata perak itu, jangan serahkan pada Mr. Owl. Namun, serahkan padaku. Kita harus membunuhnya dan menghilangkan mata perak itu dari muka bumi. Dengan begitu, kepergianmu tak akan benar-benar terjadi, Leo."
Tak ada suara. Leo hanya menatap sang ibu yang berkata dengan penuh penegasan. Kalimatnya lugas. Sesekali bola mata itu membulat memelototi dirinya. Seakan-akan ia ingin Leo sedikit mau mengerti dan mengikuti jalan pikirannya saat ini.
"Kau tega membunuh seorang gadis?" tanya Leo melirih.
"Tentu. Aku akan melakukan apapun untuk melindungimu, Leo. Hanya kau dan Wang Lounge And Bar in the Night Sky yang menjadi aset terbesarku selain Aileen's Hotel."
Leo tertawa ringan. "Aku rasa aku bukan mirip dengan ayahku, terapi denganmu, Nyonya Aida."
.... To be Continued ...