"Tunggu, tunggu. Yang waktu itu kau sampai tersedak—"
"Aku bisa." Dari membelai, Ace pun menenggelamkan kuku-kukunya ke paha Mike. Mungkin biasanya hanya menonton, tapi Ace tidak sembarang memilih channel yang dia privi. Hanya video-video interaktif dan teknikal saja yang Ace buka, dan dia tak berkedip lama dari layar karena proses pengamatan. Tentu bukan karena berhasrat. Ace justru mencari tahu harus apa saat menggarap penis suaminya sendiri.
Mike pun memutuskan tidak bersandar untuk menikmati ekspresi Ace lebih dekat. Dia suka dengan kedua alis presisi sang Omega yang nyaris bertaut. Hidung mancungnya yang tergerak naik turun seiring kuluman enerjik itu berlangsung. Apalagi bila Ace berusaha menelannya sebanyak mungkin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com