Deg ... deg ... deg ... deg ... deg ...
Ace pun duduk dalam kondisi acak-acakan, tapi dia segera membenahi jubah tidur dalam ketertegunan. Rautnya tak terdefinisi. Dia bingung dan ingin menangis, tapi tidak melakukan apa-apa. Padahal Mike sepertinya juga meninju sesuatu di balik pintu. Lalu terdengar bunyi gaduh lain karena kaca yang pecah ke lantai.
BRAKHHH!! BRAKHH!!! BRAKHH!!
"ARRRGHHHHH!!!!"
Dada Ace pun semakin berat setiap detik. Dia mengusapi bibir basah dengan sensasi keras yang masih tertinggal. Lalu membayangkan teman-teman tidur Mike yang lain selama menghadapinya.
Apa mereka semua mahir? Ace benar-benar tak bisa dibandingkan di titik ini.
Deg ... deg ... deg ... deg ... deg ....
Ace pun insomnia hingga dua puluh menit kemudian. Dia menunggu cemas hingga Mike keluar, sementara sang Alpha tampak letih saat memandangnya dari kejauhan.
Cklek.
"Mike?"
Ace refleks duduk dan hampir mendekat. Tapi, Mike justru membentaknya agar tetap di tempat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com