Anna menoleh kepada si manis. "No, aku sudah sangat kangen," katanya. "Sini, Baby Kitt? Kakak ingin memelukmu."
Ace mendekat untuk memeluk wanita itu. Dia mendapat ciuman juga. Aroma parfum yang dipakai Anna tertinggal di tempat itu. Ace jadi merasakan nostalgia. "Ya ampun, Sayang. Selamat atas bayi kalian, ya. Sorry aku baru sempat menjenguk kemari, padahal soal travelling sangat jarang mikir," katanya. "But, you know, hamil George rasanya struggle sekali. Dia membuatku bedrest cukup lama. Huh, Michele benar-benar melarangku untuk main ke rumahmu."
"Eh?" kaget Ace. "Tapi, thank you." Dia membalas senyum Anna Sieklucka, entah kenapa perlahan mulai nyaman. "Tak menyangka Kakak memikirkanku sebegitunya."
"Eh? Kok bilangnya begitu?" kata Anna sambil mencubit pipi Ace. "Aku, Mike, Michele, satunya lagi Zaher yang sudah meninggal—kami adalah sobat waktu kuliah NBA," imbuhnya. "Lebih dari yang kau tahu, Sayang. Suamimu tak pernah cerita? Kita bisa dikatakan keluarga."
"Umn, umn."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com