Aku pun menjilat anal lelaki lain pertama kali. Sangking khawatirnya Natta duduk, demi melihat prosesnya langsung. Penisku kukocok terus demi melampiaskan nafsu yang tertunda. Natta heran melihat semangatku menjilat-jilat hingga memutar di kerutan itu. Mungkin karena warnanya kemerahan, aku jadi suka dan betah sekali. Seolah tak pernah dijamah orang, anal Natta kutusuk dengan lidahku hingga dia merintih-rintih.
"Ahhh, hhh—nngh ... Mas Alex—hhhh."
Aku benar-benar makin terangsang setiap kali dia mengatakannya.
"Mas—hhh ... mnhh—akhh. Mas ... hhh Alex ... hhh nnhh ...."
Tak kusangka, aku terhibur dengan raut lelaki yang mendesah di bawahku.
Penis Natta berdiri kencang tepat di depan mukaku, degan kedua pelirnya tegang karena hasrat menumpuk. Natta suka sekali kugigit di sana dan kukulum hingga dia menjambak rambutku. Suaranya makin sensual dari waktu ke waktu.
"AHHH!! HNGGHHHH—AHHH!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com