Tidak ada hari selain memikirkan Kayla.
Gabriel mengusap wajahnya kasar, kenapa bisa-bisanya bayangan itu muncul. Saat Gabriel mencoba melupakan Kayla Na Angelita. Sungguh, ia tidak mau lagi larut dalam masa kelam itu. Mencoba membuka hati untuk sosok yang selama ini membuatnya risih. Rasa itu memang tiba-tiba muncul begitu saja. Hanya saja kegengsiannya yang menguasai dirinya.
"Arghhh," cowok itu menonjok dinding yang tidak berdosa.
"Lo kenapa?" tanya Zaenal, yang tiba-tiba muncul di hadapan Gabriel. Cowok itu melepaskan headseatnya, menatap penuh pertanyaan kepada Gabriel. Mereka sedang berada di kelas kebetulan Zaenal mengambil sesuatu yang ketinggalan.
"Nggakpapa, keknya gue perlu minum." jawab Gabriel,
"Balik ke ruang ganti, ada air putih di sana."
"Ok," Gabriel dan Zaenal kembali ke ruang ganti, sebentar lagi akan mengikuti pelajaran olahraga.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com