webnovel

Pengganggu Part 2

" Naruuuuu-chaaaaannnnnn!!!!"

Terdengar suara nyaring yang memekakkan telinga saat Naruto tengah berjalan di koridor bersama dengan teman-temannya.

Teriakan itu tentu membuat siapapun kaget dan segera mencari asal suaranya. Saat dilihat siapa si pemilik suara, Naru hanya bisa tersenyum.

" Sakura-san!" ucap Naruto.

Belum selesai Naru melambaikan tangan, si empunya suara sudah berlari ke arah surai kuning. Segera dekapan erat dirasakan Naruto.

Gadis bersurai merah jambu ini tampak gemas memeluk Naru. Dia seolah tak ingin melepaskan pelukan itu, sampai kemudian terdengar deheman dari arah sebaliknya.

" Sebaiknya kau tak memeluk 'milik' orang lain seerat itu Sakura," kata Sasuke memperingatkan.

"Huh! Sejak kapan dia menjadi milikmu Sasu-baka. Dari dulu dia adalah teman terimutku," balas Sakura tak peduli." Lagipula kau tampak sibuk dengan pekerjaan dan 'seseorang' disampingmu itu".

Sasuke hanya diam, saat sakura menyindir wanita bersurai merah yang berdiri di sampingnya.

" Bukan seseorang sakura-san, hanya sekretaris OSIS," jawab Karin tersenyum semanis mungkin.

Senyum itu bagi Naruto, sangat berbeda dibanding kemarin.

Entah kenapa perasaan kesal mulai berkecamuk di hati Naru. Dia begitu kesal pada wanita yang dengan mudahnya memakai topeng menjijikan itu.

Ekspresi wajah Naru yang mulai berubah segera disadari Sakura. Segera digenggamnya tangan Naru lebih erat.

"Bukankah kalian ada pekerjaan Osis yang harus dikerjakan? Berhenti di sini tentu akan menyia-nyiakan waktu kalian, Benar bukan Karin-san?" senyum sinis Sakura.

"Kau benar Sakura-san," jawab singkat Karin." Sasuke-san, ayo jalan".

Meski enggan, mau tak mau Sasuke menuruti saran dari Karin dan memilih melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti.

Saat Sasuke dan Karin sudah tak tampak, Sakura hanya berdecih. Dipandangnya Naru yang sedari tadi hanya merunduk.

" Naru-chan baik-baik saja?" tanya Sakura.

Sementara yang ditanya hanya menganggu tanpa menjawab. Sakura tahu jika ada sesuatu yang tak beres pada sahabatnya itu.

"Aku tahu kau kesal pada wanita itu," ucap Sakura," Dia memang ular. Semua orang menyebutnya seperti itu. Aku rasa teman-temanmu juga tahu. Benar bukan?"

Pernyataan Sakura diamini oleh Kiba dan Shikamaru yang sedari tadi menemani Naru.

"Seluruh sekolah ini tahu jika Karin itu seekor ular yang menjijikan," ucap Kiba." Dia hanya terlihat manis di depan Sasuke. Tapi dibelakangnya, dia akan menghancurkan siapapun yang berani menghalangi niatnya".

"Kau sebaiknya hati-hati Naru," peringat Shikamaru.

"Tentu saja aku tak akan membiarkan Naru-chan ku tercinta diganggu oleh ular itu," kata Sakura menyemangati Naru." Jika terjadi sesuatu yang buruk padamu, kau harus segera memberitahuku. Mengerti?"

"Arigatou Sakura-san," balas Naru.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kata-kata yang diucapkan Sakura tentang wanita bernama Karin itu terus membayangi Naruto. Bahkan saat dirinya sedang bekerja. Benarkah ada wanita sekejam itu.

Lamunan Naruto terhenti saat dirinya tanpa sadar berjalan menuju belakang sekolah. Suasana sepi begitu terasa. Auranya membuat bulu kuduk merinding. Takut jika terjadi sesuatu yang buruk padanya, surai kuning itu memilih untuk meninggalkan tempat itu.

Namun belum beberapa langkah dia mendengar deheman seseorang.

Ditolehnya kepala Naruto untuk mencari sumber suara. Ekspresinya langsung berubah ketika melihat si empunya suara.

" Konnichiwa... Naruto-san," sapa Karin yang berdiri di balik pepohonan.

Sejenak, surai kuning itu tak menjawab. Dia berusaha mencerna sapaan Karin yang terdengar lembut. Apalagi perempuan itu tampak tersenyum ramah padanya.

Saat hendak dibalasnya sapa itu, karin sudah melanjutkan kata-katanya.

Ya, sebuah kata-kata yang membuat hatinya mencelos.

" Kelihatannya hari ini pelacur Naru sedang kesal. Kenapa? Apa karena tuannya sedang bersama orang lain," ucapnya lembut namun penuh penekanan.

" Apa maksudmu?" tanya Naru tak paham.

"Berhentilah menggoda Sasuke. Perilakumu itu benar-benar menjijikan. Setiap waktu selalu membuatnya mengkhawatirkan dirimu," ucap pedas Karin.

Ucapan itu tak pelak membuat telinga Naruto panas.

" Kau tahu apa tentang hubunganku dengan Sasuke. Lagipula, apapun yang kulakukan tak ada urusannya denganmu," jawab Naruto kesal.

Mendengar ucapan itu, perlahan Karin mendekat. Tatapannya tak berubah. Dia masih tersenyum. Namun entah kenapa senyumannya itu begitu dingin dan membuat perasaannya tak enak.

Digenggamnya tangan Naruto erat. Dan semakin didekatkannya wajah Karin, hingga hanya beberapa sentimeter saja.

" Kau berani denganku?"

"App--ppa?"

" Tak ada seorangpun yang berani melawan ucapanku. Kau tahu kenapa?"

Ada jeda beberapa detik sampai kemudian dia melanjutkan kata-katanya," Karena aku akan menghancurkan hidupnya dan membuatnya benar-benar memilih kematian dibanding harus berhadapan denganku. Ingat itu N-a-r-u-c-h-a-n".

Ucapan itu tak pelak membuat Naruto kaget dan sedikit takut. Apalagi setelah melihat kilat wanita itu yang seolah hendak membunuhnya.

" Sebaiknya kau berhati-hati Naru-chan," ucap Karin sembari dilepasnya ikatan tangan Naruto. Dia berlalu sembari melambaikan tangan.

Seketika tubuh Naru terasa lemas. Dia hanya bisa terduduk tak berdaya memperhatikan kepergian sang wanita ular ini.

Jantungnya berdegup kencang dan keringat dingin muncul hampir ke seluruh bagian tubuhnya.

" Benar-benar wanita yang mengerikan!"

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Creation is hard, cheer me up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

ambar260292creators' thoughts
Bab berikutnya