Wajah Tania yang memang sudah pucat, terlihat semakin pucat. Air matanya keluar dan mengalir ke pipinya. Dia tidak suka dibentak, apalagi dibentak oleh orang yang selama ini selalu lembut padanya. Dia tahu kalau Ardi tidak suka Tania membahas hal seperti itu, tetapi dia tetap saja membahas. Karena dia ingin mendekatkan Tania dan alda perlahan-lahan, dan seperti itulah cara yang Tania lakukan. Tania tahu itu menyakitkan hati Ardi, tetapi Tania juga ingin melakukan apa yang ingin dia lakukan. Demi kebaikan Ardi juga di masa depan.
Saat itu, sakit kepala Tania kembali kambuh. Dia kembali merasakan sakit kepala yang begitu hebat. Dia langsung memegangi kepalanya, sambil meringis kesakitan.
"Tan, Tania kamu kenapa? Kepala kamu Sakit lagi? Rasanya gimana? Nyeri? Ya udah kita ke rumah sakit sekarang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com