Arka yang membawa dampak buruk. Nino hanya bisa terus menahan diri untuk tak terlalu cepat di benci oleh Brian jika terang-terangan mengusir pria itu dari dekat sang adik.
Masih terus mencari cara untuk menemukan siapa rival yang pantas untuk menghentikan kegilaan Brian yang terlalu terobsesi pada Arka. Hanya saja sayang, Nino tak kunjung menemukan cela.
Memusnahkan hama pengganggu. Jelas menjadi berlawanan dengan harapannya saat melihat Arka malah lebih bergerak maju untuk mencari perhatian semua orang. Tak cukup membuatnya tercengang dengan kedudukan pria itu yang memenangkan posisi ketua kelas terpilih, dan masih saja terlalu memaksakan ketidakmumpuninya dengan menduduki kursi calon kandidat osis?
Kesal, marah, geram, namun malah membuat Nino tanpa sadar mengulas senyum, bibirnya sampai berkedut nyaris merontokkan wibawanya dengan tawa terbakak.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com