"Aku di sini, Jenderal!" suara Mayang yang baru saja tiba membuat semua orang menoleh pada empat orang mafia itu.
Bian memeluk Mayang dengan erat.
"Syukurlah kau baik-baik saja, Sayang. Aku takut terjadi apa-apa denganmu, apalagi kehilanganmu setelah semua ini," ucap Bian lirih.
'Sanggupkah kau dan aku menahan perpisahan nanti, Bian? Tuhan baru menyatukan kita lagi saat aku baru mengandung Clover. Dan setelah Clover lahir, kita harus berpisah lagi. Apa aku akan kuat, Bian?' ucap Mayang dalam hati yang tanpa sadar sudah terisak di pelukan Bian.
"Seharusnya aku yang menangis, May. Kau dan anak-anak kita selamat," ucap Bian lembut saat menyadari kalau Mayang menangis.
"May!" panggil Darren yang berjalan mendekat ke arah mereka.
Mayang melepaskan pelukannya dari Bian dan menghapus air mata di wajahnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com