webnovel

Bertemu dengan Keluarga Saeko

Pagi ini tidak seperti biasa, adi sibuk dari pagi di dapur, memepersiapkan hadiah berupa makanan dan kue lezat untuk Keluarga Saeko, karena ia akan datang memberitahu keluarga Saeko bahwa ia akan menikahi anak mereka.

Setelah mempersiapkan selama dua jam, akhirnya karya adi pun selesai. Dan dia kembali bersiap untuk segera mandi dan berganti pakaian sekolah, melihat waktu yang sudah siang adi bergegas.

Memasukan semua makanan dan kue ke dalam ruangnya, agar tetap hangat dan baru, adi mengingagkan intan yang sedang makan sambil bermain game.

" Intan.....kakak jalan dulu, nanti kl kamu abis makan jangan lupa piringnya di cuci" Kata adi mengingtkan intan

[Emmmm...ok kak] memjawab tanpa melihat ke arah adi.

Adi yang melihat ini hanya bisa tersenyum masam, ya hp benar-benar merubah dunia loliiiiii.

Datang ke kamar untuk mengucap salam ke Hiromi yang masih terlelap tidur, mencium keningnya dengan lembut dan menutup pintu kamar.

Sedangkan untuk Hayashi dia sudah berangkat lebih awal, untuk menghindari kecurigaan dan juga karena dia juga bertugas sebagai guru piket, hari ini.

Berjalan dengan santai menuju sekolah, tak lupa adi menunggu rei di pertigaan jalan ke arah sekolah.

" Pagi sayang, udah lama tunggu aku" suara Rei membangunkan adi, saat dirinya baru saja akan mengecek hp.

Melihat ke sekitar yang sepi, adi mendekati rei, dan mencium bibirnya singkat " Muachhhhh" segera melepaskan ciumannya

"ahhhhh....kamu sayang, kalo dilihat orang gimana?" kata rei malu sambil membenamkan dirinya di pelukan adi.

" Gapapa, lagian juga ga ada orang sayang" kata adi berbisik di telinga rei

" Ok kalo gitu, saatnha kita berangkat" mengggandeng tangan rei menuju ke arah sekolah.

Sambil berjalan ada senyum puas dan menyindir dari sudut bibir adi, meski dia bilang kepada rei tidak ada orang, nyatanya ada seorang yang dari awal mereka bertemu sudah memperhatikan mereka.

Adi yang tahu itu, dengan sengaja mencium bibir rei, sekedar ingin memberitahu dan mengisyaratkan bahwa rei adalah wanitanya.

Dan jika sinyal ini masih tidak bisa dipahami, ya adi hanya bisa bilang, dia bodoh atau hopeless.

Berjalan bersama dengan rei menuju ke sekolah, tampa sadar adi dan rei bertemu dengan Saeko di dekat pintu gerbang sekolah.

Saeko yang melihat adi mengandeng tangan seorang siswi perempuan, ada cahaya yang terang di matanya, dan menunggu adi untuk menjelakan kepadannya.

Seolah mengerti arti pandangan dari Saeko, adi memghampirinya sambil tersenyum. "Selamat pagi sayang" sapa adi kepada Saeko.

" Pagi anata, bisa kah kamu menjelaskan siapa wanita ini" Saeko berkata menunjuk ke arah Rei.

Rei yang mendengar perkataan adi dan Saeko awalnya menjadi bingung, dan tak lama setelh melihat reaksi dari adi, dia tahu bahwa ini adalah sister barunya yang lain.

Sebelum adi sempat menjelaskan kepada Saeko, Rei berinisiatif menjabat tangan Saeko " Pagi Sister, perkenalkan Saya Rei Miyamoto, salah satu istri adi, jika saya tidak salah menebak sister juga istri adi kan?" berkata rei dengan senyum yang hangat menjelaskan.

Saeko yang mendengar perkenalan rei, menjadi kaget dan juga takjub, Ada wanita lain yang dengan jelas mengaku sebagai istri adi di depannya. Seolah mencari pembenaran dari perkataan rei, Saeko menatap adi.

Adi yang melihat interaksi keduannya menjadi tersenyum dengan geli, " sayang apa yang dikatakan Rei itu benar, dia adalah salah satu istri saya, dan begitu juga kamu, jadi aku harap kamu berdua bisa bergaul dengan baik ok" berkata adi sambil merangkul tangan Saeko dengan tangan yang lain.

huuuuuuu, menghembuskan nafas atas kejutan yang ia terima di pagi hari, Saeko menatap rei dengan ramah " Senang bertemu dengan mu juga rei, saya Saeko Busujima istri adi juga, salam kenal" menjabat tangan rei dengan nada ramah.

Melihat keduannya saling berjabat tangan, addi merasa lega, dan kemudian melihat rei menarik tangan Saeko untuk berjalan bersama menuju ke dalam sekolah.

Tanpa menunggu adi, keduannya berjalan sambil mengobrol dengan riang, menyisahkan adi yang terpana di tinggal di pintu gerbang.

Saat adi masih terbenam ditinggalkan oleh kedua istrinya, adi mendengar sapaan dari belakangnya " Anoooo....Selamat pagi adi san" sebuah suara jernih terdengar dari belakang adi.

Merasa suara ini familiar di ingatannya, adi menoleh ke arah belakang " pagi....emmmmm siapa yah" sambil menatap gadis cantik, dengan rambut pink yang dikuncir.

Saat adi masih mencoba memgingatnya, adi kembali dibangunkan oleh suara si gadis cantik" ahhhhh....mungkin adi san lupa, tapi biar aku ingatkan lagi, 2 minggu yang lalu di hutan belakang sekolah, adi san menyelamatkan saya" berkata sambil menjelaskan kepada adi.

" Ohhhhh...kamu yang waktu itu, ya saya ingat maaf saya lupa, saya pangling liat kamu, kamu hari ini beda sekali dari pada waktu itu, kamu terlihat lebih cantik dan bersemangat" jawab adi sambil tertawa malu.

Mendengar pujian dari adi, ada senyum menawan di pipinya, dan kembali berkata kepada adi" ahahhh makasih untuk pujiannya adi san, baikalah biar saya perkenalkan sekali lagi, Yuuki Miku senang bertemu dengan mu adi san" mengulurkan tanganya ke arah adi.

adi yang melihat ini, menjadi tersenyum penuh lembut dan menawan " Senang bertemu dengan mu juga Yuuki san" memjabat tangan Yuuki dengan lembut, merasakan telapak tangan yang lembut, untuk sesaat adi mengengam tangannya lebih lama.

Merasa tindakan adi yang masih belum melepas tangannya, tiba-tiba saja jantung Yuuki berdetak cepat " Duk...dukk.dukkk" dan rona merah menghiasi wajahya.

Saat adi melihat rona merah dari wajah yuuki, adi baru tersadar atas tindakannya, tangannya masih menggenggam tangan yuuki, " ahhhh maaf yuuki san" berkata dengan sedikit malu.

" ahhh...ano.....ga papa adi sana dan Maaf saya harus segera masuk ke kelas" kemudian menundukan kepalanya dan berlari meninggalkan adi.

*Ding terdeteksi para meter harem yuuki 80 poin terhadap host* mendengar pemberitahuan ini, ada senyum menawan di sudut bibir adi, melihat yuuki yang berlari masuk ke dalam gedung sekolah.

Menyadari bahwa ia juga harus masuk ke dalam kelas, adi juga berjalan menuju gedung sekolah.

Sampai beberapa menit kemudian dia memasuki kelasnya, dan duduk di kursinya, adi memandang ke samping ke arah Saeko

" Sayang gimana tadi obrolannya sama Rei?" tanya adi menyela Saeko yang sedang menata bukunya.

" Bagus sayang, Rei adalah sister yang baik" jawab Saeko singkat sambil tersenyum kepada adi.

Melihat senyum Saeko yang mengandung makna, adi tahu dia berutang penjelasan kepadannya, " Baiklah nanti akan aku jelaskan saat makan siang, dan kamu sebaiknya ikut dengan ku ok" berkata adi membalas Saeko.

Saeko yang mendengar penjelasan adi, kembali tersenyum dengan cantik " Baiklah" jawabnya singkat.

Waktu pelajaran pun tiba, adi dan Saeko menghentikan obrolan mereka, dan memfokuskan ke arah guru yang sedang mengajar.

Hingga pelajaran pun berganti menjadi pelajaran ke dua, adi dan Saeko masih bersikap biasa mendengarkan penjelasan guru.

Sampai bel istirahat berbunyi, keduannha seperti lega, dan bersiap untuk makan bersama, " Sayang ayo ikut aku makan siang bersama dengan saudar pemepuan mu" berkata pelan adi berbisik di telinga Saeko.

Saeko yang mendengar ajakan adi, tersenyum dan mengangguk, barjalan mengikuti adi.

Sampai mereka keluar dari kelas dan menuju ke arah atap, suara bertanya Saeko menghampiri adi " Anata apa tempat kita makan di atap?" Bertanyan Saeko kepada adi.

" Yup sayang, makan siang kita ada di ruang peralatan di atas atap" jawab adi sambil mengandeng tangan Saeko.

Melihat tindakab adi, Saeko hanya membiarkanya dan terus berjalan beriringan menuju ke atas atap.

Sesampainya di atas atap, adi melihat melalui hasil scan ya, bahwa hanha ada Rei didalam ruangan dan Hayashi belum datang.

Berjalan menuju ruangan tersebut, sampai beberapa saat kemudia, adi dan saeko tiba di ruangan, membuka pintu masuk adi disambut oleh pelukan rei yang wangi.

" Sayang kamu lama sekali, aku sudah menunggu kamu disini 5 menit" kata rei bertindak manja. " ahhhhh Sister Saeko, akhirnya kamu juga datang" mengalihkan pandangannya ke arah belakang adi.

" hai rei, kamu sudah disini duluan' kata Saeko berkata menyapa rei

" Ya sister Saeko, disinilah tempat kita makan bersama dan menghabiskan waktu" kata rei sambil mengajak Saeko duduk di sampingnya.

Melihat kursi yang ada empat, dan hanya ada mereka bertiga Saeko bertanya" apakah hanya kita bertiga, atau ada yang lain?" tanya Saeko kepada adi dan rei.

" Masih ada satu orang lagi sayang, kita tunggu satu saudari perempuan kamu yang lain" menjawab adi sambil mulai menata bento makan siang mereka.

" Ahhhh..benar sister hayashi belum datang"

Mendengar perkataan rei ada rona terkejut di mata Saeko," Sister hayashi? bukankah itu nama Sensei Hayashi" berkata Saeko di dalam batinnya.

Tidak menunggu lama dan pintu ruangan terbuka, memperlihatkan wanita cantik yang terlihat muda seperti berusia 20'an, mengenakan pakaian yang cantik seorang guru, Hayashi masuk ke dalam ruangan sambil berkata" maaf sayang aku terlambat, tadi ada keperluan mendadak" berjalan dan menghampiri adi dan mencium bibirnya " muach" kemudian duduk di samping adi.

Saat Hayashi masuk dia tidak memperhatikan bahwa ada satu orang lain lagi, di dalam ruangan itu selain adi dan rei.

Menyadari ada keanehan tersebut, Hayashi melihat ke arah depannya, dan kaget sambil berterika " ahhhhh...ano...anooo...siapa kamu? " tanya hayashi bingung kepada Saeko.

Dan Saeko yang melihat di depannya adalah benar-benar guru Hayashi menjadi takjub, sekaligus salut ternyata suaminya berhasil mendapatkan seorang guru cantik.

" emmm Maaf Sensei perkenalkan saya Saeko Busujima, Istri adi san" memperkenalkan dirinya kepada Hayashi.

Mendengar ini ad perasaan takjub dan juga lega, karena dia adalah istri baru suaminya otomatis dia lega dan jua senang, memikirkan bertambahnya saudar perempuannya, ada pandangan bertanya kepada adi di sampingnya.

Melihat padangan Hayashi kepadanya, adi berkat" Ok karena semua sudah ada disini, mari kita makan siang bersama, dan aku akan jelaskan kepada kalian" berkata sambil membuka isi bento makan siang mereka.

Dan maka dimulai lah makan sianv besar adi bersama ke tiga istrinya, mebayangkan hiromi ikut makan bersama adi merasa dia akan jauh lebih senang.

Sampai adi menjelaskan kepada kedua istrinya yaitu, rei dan Hayashi bagaimana pertemuan adi dan Saeko, serta awal Saeko menjadi istri adi, keduanya menatap adi dengan bangga. Atas pertasi suaminya menaklukan juara nasional kedo.

Dan adipun juga menjelaskan bahwa ia akan ke rumah Saeko selepas pulang sekolah, untuk bertemh keluarganya meminta ijin.

Mendengar ini, Rei dan hayashi tidak merasa keberatan, tapi mengingatkan adi untuk juga mengunjungi keluarga mereka.

Setelah menyelesaikan makan siang bersama, ke empatnya mulai mengobrol dengan gembira bertiga, kembali meninggalkan adi membereskan sisa bekal makan siang mereka.

[wahhhhh.....rajin ya kakak] suara intan terdengar di dalam ruangan,mencadi sosok intan di dalam ruangan.

Adi melihag loliii imut, yang sedang duduk tak jauh di atas meja, sambil memakan permen lolipop dan menjukurkan lidahnya kepada adi, menyatakab ejekannya.

Melihat ini, adi menjadi kesal, terutama melihat intan yang asik memakan permen lolipop, dan saat adi menatapnya, sejenak adi sadar dari mana intan mendapatkan lolipop " Ehhh...intan dari mana kamu dapet lolipop?" tanya adi heran.

Seolah sadar akan pertanyaan adi, intan tersenyum ke arah adi dan menghilang " yeeeee malah ilang lagi nih loliiii...pasti ga beres dapet tuh permen" gumam adi kesal.

Mendengar bel berbunyi, adi dan ketiga istirnya kembali menuju kelas mereka masing-masing, dan Saeko, bersma rei dan hayashi menyadari perbuatan mereka yang meninggalkan adi, memberikab kopensansi ciuman dalam yang panjang sebelum berpisah.

Melihat wajah senang adi, saeko berkata " senang ya memiliki banyak istri " berkata saeko setelah mencium adi.

Mendengar keluhan saeko, adi hanya tersenyum sambil berkata" Ya jelas senang sayang, dan sekarang setelah kamu tahu aku memiliki 3 istri selain kamu, bagaima tanggapan kamu? apakah kamu keberatan" tanya adi dengan wajah yang tersenyum sambil berharap didalam hagtinya.

Menatap adi dengan dalam, sebelum membalas adi, " Tidak karena aku tahu kamu kuat, dan kamu akan menjadi luar biasa, jadi wajar kamu memiliki wanita lebih dari satu, terlebih aku sudah berjanji dan aku juga sudsh bertekat akan menjadi istri dan ibu yang baik bagi kamu dan anak kita, jadi jangan kecewakan pengorbananku anana" jawab Saeko dengan wajah tegas.

Melihat kembali ekspresi tegas di wajah saeko, adi tersenyum cerah sambil memeluknya " Tidak akan sayang" berbisik menjawab.

#####

Bel waktu pulang sekolah pun berbunyi, dan itu tanda bagi semua siswa dan murid untuk menyudahi waktu pelajaran mereka hari ini.

Membereskan bukunya, adi tak lupa mengabarkan Hiromi, Rei, dan Hayashi bahwa ia akan terlambat pulang dan juga tidak bisa pulang bersama mereka, karena harus ke rumah Saeko.

Mendapat kabar dari adi ketiganya hanya membalas, hati-hati dan menyemangati adi untuk bertemu dengan keluarga Saeko.

Berjalan menuju ke rumah Saeko, adi dan Saeko harus menaiki kereta, karena jarak yang lumayan dari sekolah, ya rumah Saeko ada di pusat kota, dan butuh lebih dari setegah jam naik kereta menuju setasiun terdekat di rumahnya.

Setelah hampir satu jam perjalanan, akhirnya adi tiba di pintu masuk rumah Saeko, melihag ukuran rumah yang besar, adi tahu Saeko dari keluarga yang cukup terpandang.

Memasuki rumah adi di sambut oleh udara yang harum dengan pemandangan indah taman jepang yang has, di sisi dari bangunan rumah tamapk sebuah bangunan has Dojo jepang, yang berukuran cukup besar.

Dan melihat ke seluruhan rumah, adi memperkirakan rumah saeko sebesar 3000 M , membuka pintu rumah sambil berkata " aku pulang" saeko melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, tak lupa menyiapkan sedal untuk adi, saeko berjalan ke dalam ruangan.

" Ohhhh Saeko sudah pulang" jawab suara ramah dari seorang pria paruh baya dari dapur.

Melihat Saeko yang datang dengan seorang remaja pria, ada aura dingin dari ayah Saeko.

" Ahhhh...siapakah lelaki disamping mu Sayang?" tanya ayah saeko kepadanya. Sambil berjalan ke arah adi dan saeko

" emmm..perkenalkan ayah, dia adi san suami ku" berkata saeko kepada ayahnya.

Dan untuk sesaat ada keheningan di dalam rumah.

Bab berikutnya