Audia menerima amplop biru dari ibu mertuanya, yang Audia tebak adalah sebuah undangan, jika dilihat bentuk dan ukurannya.
"Apa ini, Ma?" tanya Audia sesaat setelah menerima amplop undangan berwarna biru.
"Coba buka dulu, Di." Sriwedari memberi isyarat dengan gerakan dagunya.
Audia membuka tutup amplop itu dan menarik selembar kertas di dalamnya.
Tercetak jelas, surat undangan untuk menghadiri acara di salah satu channel swasta di tanah air. Acara kesukaan mereka berdua. Acara memasak. Dan, bintang acaranya, adalah idola Audia.
Audia tampak bersemangat sekali. Melihat tanggalnya yang masih beberapa pekan lagi, itu artinya kandungannya sudah memasuki trismester ke dua.
"Mungkin gak, ya, mas Alvin kasih ijin, Ma?" Audia tiba-tiba berubah murung. Mengingat betapa suaminya begitu cemburu dengan sang bintang acara yang tertera di kartu undangan. Bahkan melarangnya menonton acara kesukaannya Audia dari sebelum nikah, jika Alvin tidak ada untuk menemani.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com