Setibanya di tempat pertarungan Zero dan Sadin, aku hanya terbelalak melihat kerusakan di mana-mana. Tempat yang awalnya dipenuhi banyak pohon pinus, kini terlihat seperti sebuah kawah besar yang terbentuk di tanah. Mungkin suara ledakan tadi berasal dari tanah yang kini tercipta kawah besar di sana. Hanya saja yang menjadi pertanyaan di benakku, apa yang terjadi sampai bisa tempat yang awalnya indah itu menjadi hancur porak poranda? Sehebat itukah efek pertarungan mereka?
"Giania, tempat ini ... benarkah tempat kita berada tadi?" tanya Mahesa yang masih kutopang tubuhnya agar tak terjatuh. Wajar jika Mahesa bertanya demikian karena aku pun seperti tidak lagi mengenali tempat ini. Sangat jauh berbeda dengan kondisinya sebelum kami tinggalkan tadi.
"Ya, tidak salah lagi. Ini memang tempatnya," sahutku.
"Di mana mereka? Aku tidak menemukan suamimu maupun wanita penyihir itu."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com