Malam hari di pinggiran kota, pohon-pohon besar berjajar di sepanjang jalan dan mengeluarkan suara gemerisik karena tertiup angin.
Itu adalah bayangan manusia yang jarang terjadi.
Saat ini masih sore hari, cahaya merah di langit yang jauh hampir di telan oleh awan hitam. Derai hujan yang tidak juga mereda, justru bertambah besar disertai dengan petir dan kilat. Hawa dingin pun langsung menyerang siapa pun yang ada di luar.
An Ge'er berjongkok di sudut sambil memeluk dirinya sendiri dengan erat. Ujung rambutnya menempel di dahi dan pipi, tubuhnya terus-menerus gemetar. Gadis itu seperti binatang liar kecil yang ditinggalkan pemiliknya.
An Ge'er tidak tahu harus pergi ke mana, tidak ada siapa pun di sepanjang jalan, bahkan tidak ada mobil yang melintas. Gadis itu mengeluarkan ponselnya, tetapi baterai ponselnya ternyata hampir habis. Saat itu, dia baru menyadari bahwa dia bahkan tidak tahu harus menelepon siapa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com