webnovel

CH12 : Lay up

*Ruang Ganti Tim Basket*

"Huahhh, badanku pegal sekali, sialan Aota itu, pada akhirnya aku tak berhasil mendapatkan fotonya." gumam Sakuragi.

Saat ini sedang mengganti pakaian untuk latihan. Setelah kejadian tadi, akhirnya memang dia tak berhasil mendapatkan foto-foto Haruko.

"Gahh bodo amat dengan tukang judo itu, kurasa melihat Haruko secara langsung lebih mengasyikkan." gumam Sakuragi lagi sambil berjalan menuju gym basket.

Saat sampai ke gym dia melihat dipintu masuk ada beberapa siswi yang pastinya mau menonton Rukawa, disana juga terlihat ada Haruko dan kedua temannya.

"Ah itu Haruko.Hehehe aku benar melihatnya secara langsung memang lebih cantik." kata Sakuragi seraya menghampiri Haruko.

"Halo Haruko-san." sapa Sakuragi.

Tetapi sebelum Haruko sempat menjawab, Akagi datang dan menggeplak kepala Sakuragi.

"Kau terlambat bodoh." teriak Akagi sambil sedikit tersenyum

"Ehh kak." ucap Haruko terkejut.

"Sial sakit tau Gori." ucap Sakuragi.

"Ayo, sekarang mulai berlatih." kata Akagi sambil menyeret Sakuragi.

"YAAA" jawab anggota yang lain. Ayako dan Kogure yang melihat Akagi memperlakukan Sakuragi sebagai rekan tim sekarang tersenyum sambil saling pandang.

Anggota tim berkumpul di tengah, membungkuk dan meletakan kepalan tangan di dekat ujung sepatu

"SHOOOOHOOOKUUUU." teriak Akagi.

"GOOO" teriak anggota yang lain

Latihan dimulai dengan pemanasan jogging mengelilingi gym. Tidak hanya jogging, setelah beberapa hitungan mereka akan sprint, dan setelah sprint beberapa detik mereka kembali jogging dan diulang seterusnya. Terlihat Akagi lebih semangat hari ini, anggota lain kecuali Ayako dan Kogure melihatnya heran ada apa dengan Akagi hari ini. Sementara Kogure dan Ayako masih terus tersenyum, karena mereka tau apa penyebab Akagi bersemangat.

"Sial ada apa dengan Gori, dia terlihat lebih bersemangat hari ini." kata Sakuragi.

"Entahlah kami juga tak tau." ucap anggota lain kelelahan

Kogure dan Ayako yang mendengarnya hanya teringat kejadian Sakuragi dan Aota tadi.

'Heh itu karena perkataanmu sendiri Sakuragi. Mendengar perkataanmu tadi membuat Akagi lebih bersemangat hari ini.' batin Kogure dan Ayako masih tersenyum.

"Ah kalian sudah siap berlatih." kata pelatih Anzai yang baru datang.

"Pelatih." ucap Kogure.

"Siang sensei." ucap yang lain dan Sakuragi dengan lemas.

Akagi yang mendengar mereka menyapa dengan lemas, segera menggeplak kepala Sakuragi.

"Lebih semangat." kata Akagi

"Ketika ada pelatih kau harus berbicara dengan keras." lanjutnya.

"Kenapa aku lagi yang dipukul." ucap Sakuragi dengan air mata gaya anime.

"SELAMAT SIANG." teriak Akagi kepada pelatih Anzai.

"SELAMAT SIANG." yang lainnya mengikuti Akagi.

"Hohoho, siang semuanya." balas Anzai-sensei

Setelah itu, mereka lanjut pemanasan, sementara Anzai-sensei duduk di bangku di pinggir gym. Setelah pemanasan selesai, mereka melakukan latihan seperti biasanya, dan Sakuragi, masih berlatih passing dengan Ayako.

'Hmm, kurasa passingku sudah membaik, walau tidak sempurna seperti dulu, setidaknya cukup baik untuk main melawan Ryonan nanti.' batin Sakuragi.

Sementara itu dengan yang lainnya, terlihat Rukawa melewati dua pemain dengan drivenya dan berhasil melakukan lay up. Ini disambut dengan teriak-teriakan penggemar Rukawa yang berada di pintu masuk gym.

"Baik, selanjutnya kita latihan shooting." kata Akagi.

"YA."

Setelah mengatakan itu Akagi berjalan ke Anzai-sensei.

"Sensei, kurasa sekarang waktu yang pas untuk mengajar Sakuragi menembak." kata Akagi ke Anzai.

"Baik." jawab Anzai.

Sakuragi yang mendengar itu mendekat ke Akagi.

*Sementara itu dengan para penggemar Rukawa*

"Ada apa dengan Sakuragi itu, dia daritadi berada di pinggir lapangan sendirian." ucap salah satu dari mereka.

"Mungkin dia hanya bodoh, makanya dipisahkan hihihi." ucap mereka sambil tertawa.

"Dan juga, dia selalu mengganggu Rukawa-kun, dia pikir dia bisa mengalahkan Rukawa-kun." lanjut mereka.

"Dia tak akan pernah bisa mengalahkannya hihihi." lanjut mereka sambil tertawa.

Haruko yang mendengar ini merasa kesal karena mereka mengejek Sakuragi. Dia pun berjalan kearah mereka dan berkata.

"Hey kalian, jangan menghinanya seperti itu, dia sudah bekerja keras. Tidak baik untuk mengejek kerja kerasnya, lagipula Sakuragi-kun pemain basket yang hebat." kata Haruko membela Sakuragi.

"Ha Haruko.." ucap para penggemar Rukawa.

Ayako yang mendengar pertengkaran ini melihat ke arah mereka, dia tersenyum mendengar perkataan Haruko, dia melihat potensi Haruko untuk meneruskan posisi manajer di tim.

"Oi Rukawa, perlihatkan lay up kepada Sakuragi." ucap Akagi memanggil Rukawa.

"Hm Baiklah." jawab Rukawa.

Para penggemar yang mendengar itu berteriak dan mendorong Haruko.

"Aduh mereka itu tak tahu malu." ucap Haruko.

"Haruko kau tidak apa-apa." tanya temannya

Sementara itu Rukawa berjalan kesisi samping garis 3 point, dia bersiap-siap untuk melakukan lay up

"Pelan-pelan saja Rukawa." kata Akagi.

"Ya."

Namun saat ingin mulai tiba-tiba ada bola yang digelindingkan menuju kakinya. Dia melihat kebelakang dan melihat Sakuragi lah yang melempar bola tersebut.

"Ehehe,jatuhlah kau Rukawa sialan." ucap Sakuragi melempar bola untuk membuat Rukawa terpeleset.

"BLETAKKK" tiba-tiba Akagi memukul kepala Sakuragi.

"Diam dan perhatikan." kata Akagi.

Rukawa pun melakukan lay up dengan sempurna. Para penggemarnya berteriak saat Rukawa berhasil melakukannya.

"KYAA Rukawa-kun keren." ucap mereka.

"KYAA Rukawa-kun." ucap Haruko yang ternyata ikut-ikutan mengagumi Rukawa.

'Heh kau juga sama saja.' kata kedua temannya sambil menatap Haruko dengan datar.

"Sudah lihat Sakuragi.? Sekarang kau coba." ucap Akagi ke Sakuragi.

Sakuragi pun mengambil bola dan berjalan ke tempat awal Rukawa tadi.

'Hm, aku baru berlatih lay up sebentar saja dalam beberapa hari ini. Kurasa aku terlalu fokus berlatih dribble dan passing saja.' batin Sakuragi.

Sakuragi mulai mendribble bola dengan perlahan, dan mulai mendribble menuju ring. Saat sudah sampai didekat ring, dia melompat sambil mengulurkan tangan yang memegang bola keatas dan melepaskannya menuju ring, namun sayang hanya membentuk ring basket saja dan tidak masuk.

'Hmm,terlalu pelan.'batinnya melihat lay upnya tidak masuk.

"Wahahaha tidak masuk, kau payah Hanamichi." ucap Geng Sakuragi yang tiba-tiba datang di lantai 2 gym tempat penonton mengejeknya dengan bercanda.

"Diam." ucap Sakuragi.

Dan Sakuragi terus berlatih lay up ditemani Akagi dan Ayako, sementara anggota lain berlatih di sisi lainnya.

Terlihat Sakuragi belum bisa memasukkan 1 bola pun.

'Sial apa-apaan ini. Aku harus menemukan timing dan kekuatan yang tepat lagi.' batinnya. Memang saat ini dia belum terbiasa melakukan lay up, bahkan saat berlatih sendiri, dia belum bisa memasukkan bola satu pun. Dia harus menemukan timing dan kekuatan yang tepat untuk melepaskan bolanya.

"BWAHAHAHA, kau dodol Sakuragi, tidak bisa memasukkan bola satupun." ucap Geng Sakuragi sambil tertawa.

"Kau tak punya bakat." lanjut mereka.

"DIAM KALIAN, PULANG SAJA SANA." teriak Sakuragi kepada mereka.

Dia melanjutkan untuk berlatih, Tetapi tetap saja masih belum bisa memasukkan bola satupun. Sementara disisi lain Rukawa terlihat bisa memasukkan lay up yang dilakukannya.

"KYAAA" teriak para penggemar melihat Rukawa.

"BWAHAHAHA." tawa Geng Sakuragi melihat Sakuragi.

"Ada apa Sakuragi, kau belum bisa memasukkan bola satu pun." ucap Akagi.

"Cih" umpat Sakuragi semakin kesal.

Sementara dengan Haruko dan para penggemar.

"Lihat lah Sakuragi, dia tak bisa apa-apa. Orang bodoh sebaiknya tidak ada disini." kata penggemar Rukawa mengejek Sakuragi kepada Haruko.

"Diam kalian, tidak ada yang bisa kalau baru berlatih pertama kali, bahkan Rukawa-kun juga pasti seperti itu." balas Haruko pada mereka.

"APA KAU BILANG, jangan menyamakan Rukawa-kun dengan si bodoh itu." ucap para penggemar mendorong Haruko.

"Aduhh, mereka menyebalkan, yang mereka tau hanya memasukan bola saja, mereka tidak tahu arti dari olahraga." kata Haruko kesakitan.

"Apa kau tidak apa-apa Haruko." tanya Fujii salah satu teman Haruko yang berambut pendek.

"HEI Rukawa, tunjukan sekali lagi." teriakan Akagi terdengar memanggil Rukawa.

Para penggemar dan Haruko yang mendengar itu segera melihat kearah Rukawa

"WAHHH" teriak mereka. Kedua teman Haruko lagi-lagi memandang dengan datar kearah Haruko.

Sakuragi yang melihat ini semakin kesal, dia tak butuh contoh dari si menyebalkan itu, dia hanya butuh waktu saja.

Rukawa yang sedang bersiap-siap, lagi-lagi merasakan bola basket mengenai bagian belakangnya. Dan terlihat Sakuragi yang melempar bola tersebut.

"Tanganku terpeleset." ucap Sakuragi dengan polos sambil mengangkat tangannya.

"Bodoh." kata Akagi kesal.

Sakuragi yang kesal mengambil bola, dan bersiap melakukan lay up sebelum Rukawa mencontohkannya. Namun karena terlalu kesal, dia melepaskan bola dengan tenaga berlebihan dan mengenai bagian bawah ring memantulkan bolanya kembali kemukanya.

"PLAKK" wajahnya terkena bola.

"BWAHAHAHA" tawa penggemar Rukawa.

"Sakuragi-kun." ucap Haruko dengan khawatir.

"Duh itu pasti menyakitkan." kata Geng Sakuragi.

"Dia melemparkannya terlalu keras, pastinya itu sangat menyakitkan." kata Yohei.

' Sial aku harus tenang, oke fokus tarik nafas dengan perlahan..' batin Sakuragi sambil menenangkan diri.

"Sensei, kenapa tidak kau beri arahan kepada Sakuragi." tanya Ayako ke Anzai.

"Biarkan Akagi membantunya." jawab Anzai tenang sambil berpikir.

'Pergerakannya aneh, tapi bagus, hanya saja timing dan kekuatannya yang kurang pas. Kurasa benar, dia sebenarnya sudah bisa bermain dan tahu teknik-tekniknya, tetapi tubuhnya berkarat.' batin Anzai sambil memperhatikan Sakuragi

"Sakuragi perhatikan gerakan Rukawa dan jangan mengganggu." ucap Akagi.

"Rukawa tolong sekali lagi." ucap Kogure.

"Cih tidak perlu." gumam Sakuragi pelan bersiap melemparkan bola sekali lagi untuk mengganggu Rukawa.

"Lagi...kenapa aku harus melakukannya untuk si idiot itu." gumam Rukawa sambil menghela nafas pelan.

Saat sedang berlari, tiba-tiba bola datang dan mengenaik kepalanya. Dan lagi-lagi Sakuragi lah yang melemparkan bola itu.

"Ups aku terpeleset lagi." ucapnya dengan polos

"HEII." para penggemar Rukawa teriak protes.

"Baiklah aku akan mencobanya lagi." gumam Sakuragi sambil mengambil nafas dengan pelan. Saat ini dia sangat fokus untuk melakukan lay up. Tetapi tak disangka saat lari, bola datang dan mengenai pipinya dari samping. Ternyata orang yang melempar bola itu adalah Rukawa.

"Maaf tanganku terpeleset." ucap Rukawa datar sambil mengangkat tangan yang melempar bola tersebut.

Semua yang melihat itu kaget tak menyangka Rukawa akan membalas Sakuragi.

"Kau." ucap Sakuragi dengan kesal, fokusnya terganggu karena lemparan itu, walau dia merasa memang itu salahnya karena mengganggu Rukawa tadi, tetap saja dia tak mau mengakuinya dengan keras.

"Hei hentikan, lupakan saja itu, mari kita lanjut berlatih oke." kata Kogure melerai.

"Kau harus memperhatikan gerakan Rukawa, Sakuragi." Kata Akagi.

"Kau harus melihat cara menembak Rukawa dan memperhatikannya. Kau terus mengganggunya makanya Rukawa marah." jelas Kogure menenangkan Sakuragi.

Sakuragi yang mendengarnya pun menghela nafas dan menenangkan diri. Dia harus setidaknya memasukkan satu lay up hari ini. Dia harus tenang tidak boleh emosi.

"Hei Rukawa." panggilnya.

"Maaf, aku hanya stress karena tidak bisa memasukkan satupun bola." katanya meminta maaf. Semua yang mendengarnya terkejut karena Sakuragi meminta maaf. Haruko pun tersenyum bangga karena Sakuragi meminta maaf.

"Tapi." ucapnya sambil mengambil bola dan meningkatkan fokusnya saat sudah siap dia mendribble bola menuju ring basket untuk melakukan lay up, dan akhirnya...

"BLUSS"

"Aku tak perlu kau mencontohkan untukku cara lay up yang benar, rubah." ucap Sakuragi dengan tenang sambil melihat Rukawa. Akhirnya dia bisa memasukkan satu bola dengan lay up.

Semua yang melihatnya terkejut, karena dia bisa memasukkan bola dengan gerakan yang cukup halus untuk pemula sepertinya yang mana harusnya tidak mungkin bisa sehalus itu.

"Tidak mungkin dia melakukannya." ucap Geng Sakuragi dengan terkejut.

Anggota tim lainnya pun terkejut, Akagi,Kogure dan Rukawa melihat betapa halus gerakan yang ditampilkan Sakuragi, seolah-olah itu bukan pertama kalinya dia melakukan lay up.

"Sakuragi-kun, kau hebat." ucap Haruko dengan senyum lembut sambil memandang Sakuragi.

'Aku benar, gerakan itu terlalu halus untuk seorang pemula.' batin Anzai dengan tenang.

"BAHAHAHA, ada apa dengan wajah kalian,bukankah sudah kubilang aku ini jenius, sini kuperlihatkan satu kali lagi." ucapnya dengan sombong, dia pun segera mengambil bola dan bersiap melakukan lagi.

Dia mulai berlari mendribble ke ring, melompat dan melempar bola.....

"TING"

Tidak masuk hanya terkena pinggiran ring saja.

'Sial terlalu pelan.' batin Sakuragi sambil berkeringat malu.

"BWAHAHAHAHAHA." tawa Geng Sakuragi membahana

Bab berikutnya