webnovel

CH8 : Teknik Dasar

Gym Basket

Sudah seminggu Sakuragi bergabung dengan klub basket.Terlihat anggota-anggota tim basket sudah mulai latihan, ada Rukawa juga yang sedang berlatih. Sementara itu Sakuragi berada di pinggir latihan sedang belajar..dribble.?

"Haahhh ini benar-benar membosankan." ucap Sakuragi yang sekarang sedang melatih teknik-teknik dasar seperti dribble, kontrol dan passing. Saat ini dia sedang melatih dribblenya agar lebih mulus dan baik. Terlihat juga ada seorang perempuan yang menemaninya berlatih, ini adalah manajer tim basket yaitu Ayako yang menggunakan topi dengan rambut dikuncir dan agak keriting.

"Tahan lah Sakuragi Hanamichi, berlatih teknik dasar sangat penting." ucap Ayako.

'Cih sial, sudah seminggu tetapi masih melatih dasar-dasar. Aku seorang mantan MVP NBA Reguler season melakukan teknik-teknik dasar dalam seminggu, SEMINGGU. Ini memalukan."batin Sakuragi merasa egonya terluka dengan ini. Ya mau bagaimana lagi, tubuhnya ini belum pernah satu pun memainkan bola basket dalam hidupnya kecuali sekarang, jadi agak lama untuk membiasakan diri. Tapi walau begitu bagi Sakuragi yang emosionalnya masih agak berantaka, ini sangat membuat frustrasi dan egonya terluka karenanya.

Sementara itu dengan Geng Sakuragi.

"Sudah seminggu Hanamichi bergabung dengan klub basket, dia seharusnya sudah bisa lebih baik." ucap Yohei.

"Mungkin dia sudah tak tahan sekarang, dan mungkin saja dia tak serius bergabung ke tim." ucap Noma.

"Ayo kita lihat dia, mungkin dia sudah tak berlatih lagi." ucap Ohkusu.

Akhirnya mereka berjalan ke tempat tim basket berlatih.Dan disana mereka melihat banyak sekali gadis-gadis yang berkumpul. Mereka melihat dari jendela apa yang dilihat oleh para siswi tersebut. Ternyata mereka sedang melihat Rukawa yang sedang berlatih. Terlihat Rukawa yang memperlihatkan skillnya yang menakjubkan membuat para siswi terpesona.

"Oh Rukawa, aku mendengar dia terkenal di provinsi dengan kemampuan individunya, pasti mereka kesini untuk melihatnya." ucap Ohkusu

"Hmm itu kan Haruko-chan. Wah pasti dia mengidolakan Rukawa, Hanamichi semakin kecil saja peluangnya." ucap Yohei.

"Lagipula dimana dia." tanya Noma.

"Disana" tunjuk Yohei sambil menunjuk Sakuragi yang terlihat frustrasi dan kesal di pinggir lapangan.

"Wah dia terlihat kesal,sebentar lagi pasti meledak" ucap Takamiya.

Kembali dengan Sakuragi.

"Sial si Rukawa itu terlalu pamer di latihan, membuat orang-orang mengganggu ini berdatangan, haahh bahkan Haruko-san mengagumi dia, dasar brengsek." umpat Sakuragi yang memantulkan bola lebih cepat karena marah.

"Hahaha baiklah Hanamichi, sekarang kita latihan kontrol. Lihat seperti ini." ucap Ayako sambil menghentikan Sakuragi dan mengambil bola darinya, lalu mencontohkan gerakan kontrol dengan memutar bola di pinggang, dan celah-celah kedua paha dengan cepat tanpa menjatuhkan bola.

"Cih ini lagi, mudah saja lihat ini." ucap Sakuragi mengambil bola dan melakukan gerakan itu dengan sangat cepat.

"Wow" seru Ayako.

"Wah cepat sekali." ucap Yohei.

"Wah Sakuragi-kun sangat hebat." ucap Haruko kagum.

"Haha bagaimana itu Ayako-san." ucap Sakuragi membanggakan diri.

"Itu hebat Sakuragi Hanamichi." ucap Ayako sambil menepuk pundak Sakuragi.

Anggota lain yang melihat ini juga terkejut.

"Wahaha dia tidak terlihat seperti pemula." ucap salah satu anggota.

"Dia benar-benar berbeda." ucap mereka.

"Jika terus seperti ini, dia akan menjadi pemain hebat, benarkan Akagi.?" ucap anggota yang sepertinya adalah senior kelas 3 yang mempunyai rambut pendek dan berkacamata.

"Hmm." Akagi tak mengatakan apa-apa.

"Baikla sekarang biarkan aku bergabung bersama kalian." ucap Sakuragi sambil berjalan menuju yang lainnya.

"Tidak kau harus berlatih passing." ucap Akagi menghalangi Sakuragi. Sakuragi berusaha bergabung dengan yang lainnya, tetapi Akagi selalu saja menghalanginya. Sakuragi mulai merasakan amarah dan kesal, dia sudah muak berlatih dasar-dasar..lagi. Sudah cukup egonya terluka parah. Geng Sakuragi yang melihat ini bersiap masuk dan menahan Sakuragi.

"Gori, kau benar-benar membuatku kesal, apa kau hanya ingin mempermainkanku, bukan kah aku sudah mengalahkanmu kemarin." ucap Sakuragi mulai maju menghadap Akagi dengan marah. Tapi Geng Sakuragi dengan cepat menahannya.

"Tenanglah Hanamichi." kata mereka.

"Kau kira aku mempermainkanmu.? Kau adalah pemula Sakuragi, kau tidak tahu apa-apa, kemampuan dasarmu sangat dikit bahkan yang kau tahu hanya Dunk saja. Kemampuan dasar itu sangat penting dalam pertandingan. Kalau kau tidak menguasai dasar-dasarnya kau tidak pantas bermain basket." teriak Akagi.

Sakuragi yang mendengar itu bergetar dengan amarah yang membara. Kondisi emosionalnya mulai terlihat, betapa parahnya percampuran kedua kepribadian dari Steve yang sangat bangga akan dirinya dengan emosi Sakuragi yang terkenal sulit dikendalikan. Perkataan Akagi hanya menyebarkan bensin ke api, dimana dia menghina kebanggan Sakuragi sebagai mantan pemain NBA

"Kau ingin aku melatih passing, baik ambil ini bajingan." ucap Sakuragi sambil mengambil bola dan melemparnya dengan kuat ke Akagi. Setelah itu dia mulai berjalan meninggalkan gym.

"Oi mau kemana kau Sakuragi. Kau harus melakukan dasar-dasar dulu, itu penting untukmu." teriak Akagi yang melihat Sakuragi mau meninggalkan Gym.

"Aku keluar, kau sudah melukai harga diriku dalam bermain basket Akagi." ucap Sakuragi dengan marah sambil berjalan keluar. Tetapi saat mau keluar dia melihat Haruko yang menatapnya dengan khawatir dan sedih, itu meredakan amarahnya dan dia merasakan malu karena kehilangan emosinya kembali.

"Sakuragi-kun." gumam Haruko khawatir.

'Sial kebanggaan bodoh, emosi bodoh. Aku harus benar-benar mengendalikan diriku ini.' batin Sakuragi dengan malu dan berjalan tanpa melihat Haruko. Dia malu memandang Haruko sekarang, jadi dia tetap memandang kedepan.

"Kau tidak mempunyai tekad Sakuragi." teriak Akagi dengan keras. Namun Sakuragi tak mempedulikannya dan tetap berjalan pergi.

*Keesokan Harinya*

Terlihat dijalan-jalan Kanagawa banyak orang sedang melakukan masing-masing kesibukannya. Tetapi banyak dari mereka menuju sebuah kafe. Kafe itu cukup besar, nama kafenya adalah Danny Cafe. Kafe ini ramai pengunjung terutama siswa-siswa SMA, disini juga lah biasanya Geng Sakuragi nongkrong bersama. Hari ini pun terlihat Geng Sakuragi sedang nongkrong, mereka sudah pulang sekolah jadi, tenang saja mereka tak membolos. Tetapi sepertinya Sakuragi membolos latihan klub, karena bukannya berlatih ke gym, dia malah ikut nongkrong bersama temannya.

"Hahaha aku tahu Hanamichi tak akan bertahan lama di klub, aku bahkan mengira ia akan menyerah saat baru mulai." ucap Takamiya.

"Tidak, tidak dia bertahan selama seminggu ini sungguh keajaiban." ucap Noma.

"Itu menakjubkan." seru Ohkusu.

Terlihat Geng Sakuragi sedang nongkrong. Takamiya,Noma dan Ookusu tentu saja sedang mengejek Sakuragi, sementara Yohei diam sambil mengamati Sakuragi yang terlihat merenung.

"Hei Hanamichi kau sudah selesai makan." tanya Yohei.

Sakuragi hanya diam tak menjawab. Saat ini dia sedang memikirkan sesuatu.

'Haahhh,memalukan sekali, aku bertindak kekanak-anakan kemarin. Aku tak menyangka, emosiku sedahsyat ini. Dan lagi..." batin Sakuragi sambil mengingat wajah sedih Haruko kemarin. Dia merasa tidak enak pada tim basket terutama Haruko orang yang mengajaknya bergabung.

'Dia benar-benar sedih, ku rasa dia ingin melihatku sukses di tim basket. Betapa baik dan pedulinya dia padaku haahhh.' batin Sakuragi lagi

Sementara itu Yohei masih memperhatinkan Sakuragi sambil minum dengan tenang. Tapi ketiga teman yang lainnya masih bercanda, namun tiba-tiba Ookusu melihat kearah terntentu.

"Hm ada apa Ookusu." tanya Takamiya. Ookusu tak menjawab hanya melihat kearah samping. Mereka yang penasaran akhirnya mengikuti arah pandang Ookusu dan melihat ada lima orang yang sepertinya adalah geng berandalan yang sedang melihat kearah mereka duduk sambil tersenyum mengejek.

"Sialan, tatapan mereka membuatku kesal." ucap Noma.

"Abaikan saja, mereka hanya sekumpulan idiot." ucap Yohei dengan santai.

"Lihat mereka pergi." ucap Yohei lagi saat mereka melihat kelima orang tersebut pergi keluar kafe.

Tapi tiba-tiba Noma melihat kelima orang tersebut melihat mereka dari jendela dibelakang mereka. Mereka melihat orang-orang tersebut mengejek mereka dengan menunjuk kearah mereka sambil menggerakan tangan seakan mereka adalah orang bodoh, ditambah dengan jari tengah. Sehabis melakukan ejekan tersebut orang-orang tersebut tertawa-tawa. Geng Sakuragi yang melihat itu pun kesal dan menerima tantangan kelima orang tersebut. Tapi Sakuragi yang sadar dan melihat keempat temannya berdiri, tampak kebingungan dan terpaksa mengikuti mereka.

Bab berikutnya