"Kau ingin mengakhiri telponnya?"
"Nanti aku akan menghubungimu lagi," balas Edward.
"Baiklah, selamat malam," ucap Byanca.
"Selamat malam, Sayang," balas Edward.
Setelahnya sambungan terputus.
"Seandainya Devan sepertimu," gumam Byanca lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.
Sedangkan Devan yang sudah kembali ke kamarnya langsung merebahkan tubuhnya di sofa, semua ucapan Ibunya tadi kembali berputar seperti kaset rusak di kepalanya.
Bergelut dengan pikirannya hampir satu jam, Devan akhirnya tertidur.
***
Tiga hari kemudian.
Saat ini, waktu sudah memasuki pukul tiga sore hari, Leo baru saja pulang dari rumah Anna. Pria itu selalu saja berkunjung sejak Anna dan Naila pindah ke rumah itu. Sedangkan Devan? Entahlah, pria itu sama sekali tak pernah menampakkan batang hidungnya selama tiga hari belakangan ini.
"Apakah sesuatu terjadi padanya?" tanya Naila setelah kembali dari mengantar Leo ke parkiran. Gadis itu duduk di sebelah Anna yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com