Takeyuki memang tidak bakat jadi maling. Baru membuka pintu saja, tangannya kembali gemetaran karena takut. Bagaimana jika ia ketahuan Joon lebih dulu sebelum bisa menakut-nakuti Joon? begitu pikirnya.
Pintu kaca berhasil dibuka. Anaknya memang tidak pernah mengunci pintu mana pun karena memang pengamanan di bawah saja sudah sangat ketat. Hanya seseorang yang dapat terbang yang mampu menyelinap ke salah satu kamar rumah ini. Atau kalau tidak ya pasti penyusupnya berasal dari rumah ini sendiri.
Saat Takeyuki mulai melangkahkan kaki untuk masuk, ia memasang sikap angkuh seperti saat Joon mengerjainya. Matanya berpendar ke arah ranjang, dan sepi. Tidak ada siapa pun di atas ranjang.
Ceklek!
Pintu dalam kamar Joon tiba-tiba terbuka dari luar.
"Bos Kecil, aku membawakan camilan seperti yang ia minta tadi," ucap sosok yang baru saja memasuki kamar ini. Adalah Fujiwara yang membawa beberapa Snack kemasan besar dalam rengkuhannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com