webnovel

Kepedulian Sahabat

Miryu melihat iblis lain yang tengah mengawasi mereka, di sudut gelap dekat tumpukan kayu. Saat Miryu menatap bola mata yang seluruhnya berwarna hitam itu, makhluk itu malah bersembunyi ketakutan.

"Baiklah, ini sudah semakin malam. Ayo, kita pulang!" putus Jaya. Ia mengambil kunci mobil dari saku celana dan menyerahkannya pada Gilang. "Kau bisa berkendara sendiri 'kan, Gilang?"

Gilang mengangguk dan menerima kunci pemberian Jaya. Tentu saja dia bisa. Selama ini juga, kawan-kawannya itu selalu menumpang di mobilnya, batin Gilang.

"Baiklah, kau bawalah mobilku dan antar Miryu dan Mario. Besok aku akan mengambil mobilku ke rumahmu," putus Jaya. Ia menepuk kepala Gilang, Mario dan Miryu secara bergantian. "Terima kasih, ya? Joon sangat beruntung memiliki teman-teman sebaik kalian," sambung Jaya.

Gilang, Miryu dan Mario bangkit. Mereka menunduk ke arah Takeyuki, setelah itu ke arah Jaya.

Gilang menepuk bahu sahabatnya terlebih dahulu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya