Joon masih meletakkan ponsel di atas bantal. Di layar ponsel masih terhubung dengan Ayah Jaya-nya. Joon kesal saat melihat Jaya begitu akrab dengan Android yang bernama Karna itu.
Joon berdiri dan berputar-putar di atas ranjang. Dengusan-dengusan kekesalan, bibir Joon yang komat-kamit entah apa yang dirapalkan, tangan Joon yang mengacak kasar rambutnya juga masih dapat Jaya lihat dari layar ponselnya.
Jaya rasanya ingin tertawa keras melihat tingkah putranya yang masih cemburuan itu.
Joon mengangkat ponselnya tinggi-tinggi dan ingin membanting ponsel itu, namun ia urungkan karena tak ingin dipenggal oleh bibinya yang sekejam Kakek Suguru.
"Apa yang kau lakukan, Joon?"
Sebuah suara yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar, membuat Joon segera meletakkan ponselnya secara hati-hati di atas bantal.
Takeyuki melihat putranya yang kacau. Rambut berantakan, jejak air mata di pipi gembul Joon. Takeyuki mendekat ke arah Joon, menariknya agar duduk tenang kemudian mendekapnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com