webnovel

54. Stefan

Setelah mendengar perkataan Piv barusan, Rava membelalakkan matanya lebar-lebar. Sambil menggeleng-gelengkan kepala, dia mendekati Stefan.

"Mas, jangan lakuin ini, Mas," desak Rava dengan suara tertahan, teringat akan penderitaannya saat tak bisa lagi meraih mimpi.

Dengan kedua tangannya, Marcel memaksa kepala Stefan untuk menghadapnya. "Hei, hei .... Lihat mataku. Kamu harus memikirkan ini baik-baik, Stef."

Bibir dan tangan sang kakak bergetar sangat hebat. Ekspresi Marcel yang biasanya terlihat dingin, sekarang tergantikan oleh raut kekhawatiran tak terkira.

Stefan menurunkan tangan sang kakak, kemudian menghadap Piv kembali. "Apa yang harus kukasih? Harta? Semua ilmu yang kudapetin? Kepintaranku?"

"Jangan main-main, Stef!!!" Sekonyong-konyong, Marcel menarik kerah baju adiknya itu. "Masa depan kamu masih panjang! Jangan sia-siakan demi seorang cewek!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya