"Der, terimakasih!"
Naura melepaskan pegangan tangan Delice yang mencekal lengannya supaya tidak pergi. Naura memberikan waktu buntuk Delice menghibur Gracia.
"Jangan pergi!" ucap Gracia.
"Ah!" Naura hanya melongo karena terkejut.
"Aku hanya meminjam pundaknya sebentar. Kau tidak keberatan, bukan?" tanya Gracia.
"Tentu saja tidak. Ge, acara sebentar lagi. Biar aku bantu untuk membenahi make upmu."
"Ah! Ap--apa belepotan?" tanya Gracia.
"Tidak! Kau jangan khawatir karena kau wanita paling cantik diacara ini."
***
"Ken, kau duluan saja. Aku melupakan sesuatu," ucap Loid.
"Oke!"
Loid kembali ke dalam kamarnya. Dia hampir saja lupa dengan tepeng kulit yang sudah Dokter Jean buatkan.
Loid mengunci pintunya rapat-rapat. Untung saja Loid ingat kalau dia sedang menjadi buronan terending saat ini.
Loid melepaskan kontak lensa pada matanya. Mata aslinya berwarna abu-abu, sedangkan mata Ken berwarna silver.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com