webnovel

Bab 33

"Arahnn~ Arahnnn..."

Para lendir berjatuhan mengenai baju gadis dan perlahan memakannya.

"Arahhnnn.... Ini memalukan..." Akeno mengerang pada lendir ini.

"Ahnnn... Hentikan!..." Rias mengeluh.

"Ahnnn.." Asia mengerang sambil menutupi payudaranya, "Pakaianku... Ahnn.."

"Slime!?" Kiba mengeluarkan pedangnya untuk memotong lendir ini, tapi tidak bisa karena wajahnya kejatuhan lendir yang membuatnya tidak bisa melihat. "Sial! Sial!"

"Uwooooo--" Issei tersenyum mesum dan ingin melihat para gadis, tapi tidak bisa, karena wajahnya dipukul menggunakan lendir oleh Alex, yang membuatnya tidak bisa melihat. "Sialan!? Aniki!! Kenapa!!!"

"Walaupun kau adikku, aku tidak akan membiarkan wajah mesummu melihat Koneko!" Kata Alex dengan penuh tekad untuk melindungi kesucian Koneko yang hanya untukunya.

Koneko senang dengan tindakan Alex dan ingin berjalan kearahnya, tapi tidak bisa karena dia kejatuhan lendir juga, "Nyahnn... Makhluk ini.... Menjijikan..." Dia berusaha melepaskan lendir ini, tapi tidak bisa karena kekuatan sihirnya diserap oleh lendir.

Zatsuji yang matanya tertutup lendir mulai berkata, "Ini adalah makhluk yang suka memakan pakaian, terutama pakaian perempuan."

"Apa!? Memakan pakaian perempuan!?" Issei yang wajahnya tertutup bekata, "Sial! Andai saja aku bisa melihat adegan ini!!"

"Ahnnnn... Kau anak nakal.. Lendir-kun.."

Pakaian dalam semua gadis perlahan dimakan oleh lendir ini, "Ahnn.. Kalau begini terus... Aku tidak bisa menggunakan sihirku.... Ahnnn..."

"Arahnn... Arahnn... Ini merepotkan...." Akeno kemudian menoleh ke Alex yang terus menghindar dari jatuhan lendir, tidak bisa membantu tapi minta tolong, "Alex-kun... Bisakah kau membantu kami ahnnn..."

Alex menghela nafas dan mengangguk. Dia sebenarnya ingin menikmati momen ini lebih lama, tapi, jika senpai nya meminta bantuan dia tidak akan menolaknya kan?

Dia kemudian mengeluarkan beberapa handuk entah dari mana, dan kemudian menggunakan kemampuan listriknya untuk membakar semua lendir yang menempel di baju para gadis.

*BZZZT!! BZZZTTT!! BZZZT!!!*

Lendir yang menempel di pakaian para gadis mulai terbakar dan menghilang, tapi Alex tidak sengaja membakar pakaian dalamnya juga sehingga memperlihatkan tubuh telanjang para gadis, kecuali Asia yang masih utuh.

Akeno merasa lendir sudah hilang dan merasa lega, tapi dia kemudian merasakan dingin di selangkangannya dan melihat bahwa dia telanjang bulat. Dia menatap Alex dan berkata, "Ara ara.. Alex-kun, kau anak nakal..."

Rias memerah seperti rambut crimsonnya ketika dia merasa tubuhnya telanjang bulat, dia menatap Alex dengan penuh kebencian, "Alex-kun, apakah kau sengaja dengan ini?" Kata Rias dengan senyum indah, tapi terlihat menakutkan.

"Nii-san... Mesum.." Koneko memerah sambil menutupi tubuhnya. Dia ingin memukul Alex, tapi tidak bisa karena tubuhnya akan terlihat.

Alex berusaha keras menjaga ketenangannya, terutama naga yang meronta ronta yang ada di dalam celananya. Dia kemudian dengan cepat memberikan handuk kepada ketiga gadis itu, untuk menutupi tubuhnya.

Asia tidak mengambil handuk yang diberikan Alex, tapi dia langsung menuju Issei dan menolongnya. "Ise-san apakah kamu baik baik saja?" Kata Asia sambil mengambil lendir yang ada di mata Issei dan membuangnya jauh jauh.

"Ah! Asia-chan, terima kasih!!" Issei membuka matanya dengan cepat dan menoleh ke arah Rias, Akeno, Koneko dan kecewa berat ketika melihat mereka sudah memakai handuk. "Kenapaa!!!" Dia menangis tidak menerima kenyataan.

Alex menatap Issei dengan tatapan meminta maaf dan kasihan.

Akeno menggumamkan "Ufu ufu" dan "Ara ara" ketika melihat ini.

Rias hanya tersenyum tak berdaya kepada pion nya yang mesum secara terang terangan ini.

Koneko memandang Issei seolah olah sampah dari yang terburuk.

"I-Ise-san, j-jika kau mau melihatnya, kau bisa melihat tubuhku!" Kata Asia dengan malu malu menunjukan tubuhnya yang telanjang hanya menggunakan celana dalam.

"Asia..." Issei tersentuh ketika melihat Asia, dia kemudian memeluknya tapi tiba tiba disetrum oleh listrik.

*BZZTTT!!*

Yang menyetrum nya bukan Alex, melainkan Naga Sprite yang tadi. Naga Sprite kemudian terbang menuju pundak Asia dan menatap Issei dengan bermusuhan.

"Issei-san," Kata Asia.

"Ke-napa..." Kata Issei yang terjatuh di tanah.

Zatsuji yang sudah lepas dari lendir, mulai menjelaskan, "Dia hanya menyerang sesuatu yang dianggap musuhnya." Dia menyentuh dagunya dan berkata, "Dengan kata lain, kau itu dianggap menyerang gadis berambut pirang ini."

"Lucu..." Asia berkata sambil mengambil Naga Sprite dari pundaknya dan mengelusnya.

"Sudah diputuskan ya, gadis itu mendapatkan hewan peliharaanya," Kata Zatsuji.

"Hmmm," Alex menyentuh dagunya sambil mengamati naga itu dan Asia dengan tatapan menarik.

"Miaw!"

Tiba tiba Alex merasakan seseorang menggigit kaki kanannya dan melihat seekor harimau kecil mirip kucing (?) dengan warna biru dan corak hitam di bulunya.

"Eh?" Alex mengambil harimau kecil ini dan mengangkatnya. "Apa ini?"

"Miaw?"

"L-Lucu..." Koneko memandangi harimau kecil yang ada di tangannya.

"Zatsuji, itu apa?" Rias bertanya. Dia tertarik dengan harimau itu, dan merasa ingin membawanya pulang untuk memeluknya setiap hari.

Zatsuji menoleh dan kaget ketika melihatnya, "I-Itu..."

"Apa itu, Aniki?" Issei penasaran, dia kemudian mendekatinya, "B-Bolehkah aku menyentuhnya?"

"Tidak boleh," Alex berkata dengan satu nafas.

"Miaww" Harimau itu juga menjulurkan lidahnya dengan imut ke arah Issei berusaha mengejeknya.

Issei tersungukur di tanah dengan tertekan, "Tadi aku ditolak oleh Naga Sprite, sekarang aku di tolak oleh Harimau ini..."

"Issei-san..." Entah kenapa Asia merasa tidak enak untuknya.

Alex mengabaikan Issei, dan menoleh ke Zatsuji. "Jadi, apakah tau tentang hewan ini?"

Zatsuji menggelengkan kepalanya dan berkata dengan wajah serius, "Tidak."

Semua orang hampir jatuh ketika mendengar jawabannya.

"Apa maksudmu?" Alex bertanya.

"Aku tidak tahu tentang hewan ini, jadi, kemungkinan ini adalah sepesies baru," Kata Zatsuji, dia kemudian menambahkan, "Aku dari dulu sudah akrab dengan hutan familiar ini sejak aku lahir, dan aku sudah melihat semua sepesies hewan yang ada disini, tapi aku belum pernah melihat harimau yang seperti ini."

"Heee, sepesies baru kah?" Alex memandangi hewan imut ini.

"Miaw!"

"Apakah kamu akan menjadikannya familiarmu, Alex-kun?" Akeno bertanya.

Alex menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Apakah kau mau menjadi familiarku?" Dia bertanya kepada harimau ini.

"Miaw! Miaw!" Harimau itu menganggukan kepalanya dengan cepat dan ekornya bergoyang goyang.

"Karena kau adalah sepesies baru dan tidak mempunyai nama, aku akan memberimu nama sebagai tanda kontrakku denganmu," Kata Alex. Dia kemudian berkata, "Kalau begitu, akan kunamai kau, Mikari!"

"Miaww!!" Mikari senang dengan nama barunya.

***

Alex saat ini dalam perjalanan pulang setelah mendapatkan familiar bersama Rias peerage. Di sampingnya ada Koneko yang tertekan karena tidak mendaptkan familiar yang cocok untuknya. Alex merasa kasihan dengan Koneko dan menepuk kepalanya, "Aku akan meminjamkanmu Mikari untuk bermain denganmu nanti."

Koneko masih sedikit tertekan, tapi dia menganggukan kepalanya dan memutuskan untuk menerimanya.

Alex hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

*Drrrttt! Drrrrttt!!!*

Alex merasakan ponselnya bergetar, dia kemudian merogoh sakunya dan menerima sebuah pesan yang mengatakan bahwa lusa besok dia harus pergi ke Kyoto selama dua hari sendirian karena urusan manganya.

"Apakah ada yang salah?" Koneko bertanya.

"...Besok lusa aku harus pergi ke Kyoto untuk urusan manga ku, dan untuk itu aku harus pergi sendirian," Alex sedikit tertekan ketika mengatakan ini, karena dia tidak bisa pergi bersama Koneko ke Kyoto.

Koneko terdiam ketika mendengar kata katanya, dia iuga cukup kesepian jika tidak ada Alex dirumah, tapi dia harus menerimanya karena dia tahu itu untuk perkerjaannya. "Baiklah, aku akan mengijinkanmu."

"Maaf..." Alex berkata dengan nada minta maaf.

"Tidak apa apa," Kata Koneko.

Alex tiba tiba mendapatkan ide bagus, dan berkata, "Koneko, bagaimana jika aku memanggil Kuroka untuk menemanimusalah?Nee-san?"

Bab berikutnya