webnovel

9

1 Bulan Kemudian

setelah kejadian yang menimpa Latief yang membuat warga disekitar pesantren AL FATH khawatir, akhirnya Latief bisa melakukan aktivitas seperti biasa yaitu setoran hafalan setelah sholat shubuh kepada pa kyai Mahfuz.

"Alhamdulillah,hafalan kamu sudah banyak,hanya tinggal beberapa surat lagi dan tahun depan kamu bisa mengikuti lomba Tahfiz Juz Amma" ujar Kyai Mahfuz

"Alhamdulillah pa, ini juga berkat dukungan dan do'a bapa,dan saya sangat siap untuk mengikuti lombanya" jawab Latief

Putra yang mendengar perkataan Kyai Mahfuz dan Latief sangat marah,kenapa hanya Latief yang diperizinkan mewakili pesantren untuk lomba Tahfiz Juz Amma,ya itu karena Latief lah yang lancar ketika hafalan dibandingkan Putra yang masih terbata bata dalam melafalkan ayat Al Qur'an walaupun Putra hafalannya paling jauh kedua setelah Latief, Putra tidak terima,ia berencana ingin menjahili Latief seperti 1 bulan yang lalu.Rencana kali ini putra ingin memasukkan serbuk yg memiliki efek akan sakit perut,setelah makanan sudah siap belum ada santriwan dan santriwati hanya ada Putra yang berada ditempat biasa para santri makan,lalu ia masukkan serbuk tersebut kedalam salah satu nasi, setelah itu datanglah para santriwan dan santriwati,untungnya Putra sudah memasukkan serbuk tersebut dengan cepat.

"Latief, sini bareng makannya sama aku" ajak Putra kepada Latief yang juga diikuti Hilman

"Oh iya, terimakasih" ujar Latief

"Hilman,kamu juga kalo mau gabung ayo"ajak Putra kepada Hilman

Setelah itu semua santriwan dan santriwati makan bersama dan Latief memakan sarapannya yang sudah dicampur serbuk oleh Putra.Setelah Latief selesai makan,Latief merasa sakit perut dan segera ia pun kekamar mandi.

"Latief,kamu mau kemana? "tanya Hilman

"Aku mau ke WC, perutku tiba tiba sakit" jawab Hilman

"Ooh yasudah aku tunggu kamu dikamar ya" ujar Hilman

"Iya" jawab Latief

Setelah itu Latief pun pergi kekamar mandi,hingga berulang kali Latief keluar masuk kamar mandi,ketika pa kyai melewat WC dan melihat Latief,lalu pa kyai pun mendekati Latief.

"Kamu kenapa nak? "tanya Kyai Mahfuz heran

"Saya sakit perut Pa Kyai dan saya sudah keluar masuk kamar mandi, tapi masih saja sakit perut" jawab Latief sambil memegang perutnya

"Yasudah sekarang kita ke dokter" ujar pa kyai Mahfuz

Setelah itu pa kyai Mahfuz membawa Latief ke rumah sakit terdekat dipesantren.

Bab berikutnya