webnovel

YOU'RE THE PERFECT ONE FOR ME

Happy Reading ❤

"Yang, masih ingat nggak dulu kamu harus menahan diri selama berbulan-bulan di awal pernikahan kita?" tanya Ifa pada Rizky yang memeluknya dari belakang. Mereka sedang menikmati pemandangan pantai di Bali. Mereka melakukan honeymoon kedua setelah menikah selama hampir 20 tahun.

"Ingat banget lah. Kalau dipikir-pikir aku kok menderita banget ya nikah sama kamu. Bulan-bulan awal menikah nggak dapat jatah. Harus bolak balik cemburu. Menahan hasrat selama dua bulan lebih waktu kamu ngambek. Baru baikan, si otong puasa lagi karena kamu melahirkan." ucap Rizky sambil mengecup bahu telanjang Ifa. (Huussh.. jangan mikir yang aneh-aneh. Ifa nggak beneran telanjang, tapi dia masih memakai lingerie☺🤭).

"Jadi menyesal nih?" Ifa balik bertanya. Di usia mereka yang sudah lebih dari 40 tahun, wajah keduanya masih terlihat awet muda walaupun kerutan-kerutan halus mulai terlihat di wajah mereka.

"Absolutely not. You're the only girl who I really want to be my wife. I never regret to marry you."

"Me too... I never regret to have a great husband like you." Ifa berbalik dan menangkup wajah suaminya dengan kedua tangannya. Dielusnya kerut-kerut halus di wajah pria yang sangat dicintainya ini. "Maaf, aku bukan istri sempurna untukmu. Maaf telah begitu banyak penderitaan yang kuberikan padamu selama hampir 20 tahun terakhir ini."

"20 tahun? Sayang, kamu sudah membuatku menderita hampir seumur hidupku. Kamu membuatku menderita saat harus melihatmu dekat dengan lelaki lain, bahkan sejak aku belum menyadari perasaanku terhadapmu." Rizky terkekeh lalu mengecup pucuk hidung Ifa. Ditatapnya wajah wanita yang menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya dengan penuh cinta. Perlahan dipegangnya dagu Ifa dan diciumnya lembut bibir istrinya. Rasanya masih sama dengan pertama kali ia merasakannya saat akad nikah dulu.

"Ngeliatinnya jangan gitu ah, jadi malu." Ifa menunduk malu. Entah mengapa saat ini perasaannya sama seperti saat pertama kali mereka resmi menikah.

"Masa sudah menikah hampir 20 tahun masih malu diliatin suaminya?" ledek Rizky. Lalu ia membisikkan sesuatu ke telinga Ifa.

"Iih.. apaan sih. Mesum banget." Ifa memukul pelan dada suaminya. Rizky menangkap tangan Ifa dan menciumnya mesra.

"Selama aku mengenalmu dan menikah denganmu nggak pernah sedikit pun aku menyesal. Kamu itu salah satu anugerah terindah yang Allah kasih buat aku. You're the perfect one for me. Entahlah apa yang terjadi pada kita kalau saja emak tidak memaksa menjodohkan kita." Rizky mengelus kepala dan wajah istrinya. Kemudian mengecup kening Ifa.

"Mungkin gue sudah jadi istrinya Fadhil atau mungkin pacaran dengan Rendy," jawab Ifa sambil tersenyum jahil. Rizky langsung menyentil pelan kening Ifa.

"Belum tentu juga, Yang. Karena aku akan menghalangi siapapun yang mendekatimu." jawab Rizky. "Sampai kapanpun aku nggak akan ikhlas kalau ada pria lain yang mendekatimu."

"Kalau emak nggak nyuruh kita nikah gimana?"

"Mungkin aku akan tetap melamarmu walau ada kemungkinan ditolak. Hahaha...."

Tiba-tiba pintu kamar mereka diketok. Mereka saling berpandangan dengan heran. Siapa yang sore-sore begini datang?

"Kamu pesan room service, Yang?" tanya Ifa. Rizky menggeleng. Ifa buru-buru memakai baju dan hijabnya sebelum Rizky membuka pintu bungalow tempat mereka menginap selama di Bali.

"Assalaamu'alaikum... Ikiiy... Ipaaah... emak kangen sama kalian." Emak Bella, babe Abdul, ayah Amir dan bunda Ulfa merangsek masuk ke dalam kamar sambil tersenyum jahil. Keempat orang tua itu walau sudah berusia di atas 60 tahun namun masih tetap energik. Bahkan bulan lalu mereka berempat umroh yang dilanjutkan dengan jalan-jalan ke Turki. Sekarang tau-tau mereka sudah ada di Bali tanpa pemberitahuan apapun.

"Waah, kalian kok nggak bilang-bilang sih kalau tempat kalian menginap bagus banget," seru emak Bella heboh seraya melihat kesana kemari. "Terasnya langsung menghadap laut lagi. Pantesan aja kalian honeymoon kesini lagi."

"Coba dari dulu kalian bilang sama kita tempatnya sebagus ini pasti kita sudah berkali-kali kesini." ucap bunda Ulfa. "Ky, pesenin kita makanan dan minuman dong. Kita dari tadi belum makan."

Ifa dan Rizky yang masing terkejut dengan kedatangan kedua orang tua mereka hanya bisa saling berpandangan tanpa kata-kata.

"Ky, ayo sana pesan makanan buat kami." tegur Amir. "Kasihan bunda dan emak kalian nggak sempat makan siang. Hayo jangan bengong aja."

"Eh.. iya Yah." Rizky tergagap lalu segera menghubungi room service untuk pesan makanan.

"Emak dan Bunda kok nggak ngabarin sih kalau mau kesini." tanya Ifa.

"Itu lho emak Bella katanya kangen sama Iky." jawab Ulfa.

"Jeng Ulfa juga kangen kan sama Ifa," balas Bella tak mau kalah.

"'Aduh, emak dan bunda ada-ada saja deh. Kayak kita tinggalnya berjauhan aja. Tiap hari kita ketemu, kan?"

"Eh, tapi kalian berangkat ke sini kan sebelum kami balik dari Malaysia." jawab Bella ngotot. "Jadi kalau ditotal kita sudah seminggu nggak ketemu. Wajar dong kalau kita kangen sama kalian."

"Mak, makasih ya." Rizky tiba-tiba memeluk ibu mertuanya yang masih terlihat cantik di usianya kini.

"Makasih apaan, Ky?" tanya Bella bingung.

"Makasih karena emak dan bunda sudah memaksa dan meyakinkan kami untuk menikah. Kalau bukan karena emak dan bunda yang meminta Iky menikah dengan Ifa, mungkin kita sekarang sudah sibuk dengan pasangan masing-masing." Yang lain manggut-manggut mendengar ucapan Rizky. "Atau malah mungkin Iky masih membujang sambil menunggu Ifa jadi janda."

"Kok bisa gitu?" tanya Ulfa dan Bella berbarengan.

"Karena mungkin Iky nggak akan bisa jatuh hati sama perempuan lain selain Ifa. Cinta Iky hanya untuk Ifa."

"Astagaaa.. anakku kok jadi bucin banget sih," seru Ulfa sambil mengacak-acak rambut Rizky.

"Iya nih bun, akhir-akhir ini bang Iky mulai sering ngegombal." tambah Ifa.

"Kan cuma sama kamu ngegombalnya, Sayang."

"Iya sih, dan aku suka kok digombalin sama kamu." jawab Ifa sambil menunduk malu. Aah, bikin gemes aja, batin Rizky.

"Kalian nggak makasih sama kita?" celetuk Abdul dan Amir yang sedari tadi cuma jadi penonton. "Kalau bukan karena kita, mungkin kalian sudah pisah."

"Makasih juga buat babeh dan ayah yang sudah bikin skenario bagus banget buat menyatukan kita. Walau skenario itu sempat bikin kepala pening." Kali ini Ifa memeluk Abdul. "Walau kadang masih suka kesal sama ayah karena menyediakan calon buat bang Iky yang sifatnya bertolak belakang banget sama Ifa. Cantik lagi."

Semuanya tertawa mendengar ucapan terakhir Ifa. Semua mengingat kejadian masa lalu yang sempat membuat semua orang stress.

"Pastinya kita berterima kasih banget sama kalian yang selalu ada buat kita." Ucap Rizky. "Tanpa kalian semua, mungkin bukan begini jalan cerita hidup kami."

Tiba-tiba....

"Assalaamu'alaikum..." terdengar suara ramai di depan pintu. Mereka saling berpandangan. Apa lagi ini?

Ifa membuka pintu dan masuklah sahabat-sahabatnya sambil membawa kue tart.

"Happy Anniversary sayang-sayangku!" ucap Cilla sambil memeluk Ifa. Yang lain juga bergantian memeluk Ifa.

"Kok kalian bisa ada disini?" tanya Rizky heran.

"Iya dong. Kita kan mau merayakan anniversary kalian yang ke 20." jawab Alana yang datang bersama Zayyan.

"Memangnya hari ini?" tanya Ifa dan Rizky berbarengan.

"Astaga, jangan bilang kalau kalian lupa." celetuk Meta dan Onit yang datang tanpa didampingi suami, karena suami mereka tak bisa meninggalkan pekerjaannya sebagai dokter.

"Bukannya masih dua hari lagi ya, sayang?" tanya Ifa pada Rizky. "Sekarang tanggal berapa, Yang? Astagaaa... ternyata hari ini thoo..."

"Oh ya? Aku pikir juga masih dua hari lagi."

"Selamat ya anak-anakku. Semoga pernikahan kalian bertahan hingga maut memisahkan. Semoga kalian semakin dewasa dan bijak dalam menjalani pernikahan ini dan bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kalian." Abdul memberikan sedikit pidato tanpa ada yang meminta.

"Terima kasih buat semua. Ayah, bunda, babe, emak dan kalian cewek-cewek koplak yang selalu menyemangati dan mendukung kami." balas Rizky. "Juga kepada para suami yang ikut mendukung istri kalian. Semoga persahabatan kita tidak hanya di dunia saja, tapi terus hingga ke surgaNya."

Ifa dan para sahabatnya saling berpelukan dengan mata berkaca-kaca karena terharu. Demikian juga dengan para orang tua. Bahkan emak Bella dan bunda Ulfa sudah mulai menitikkan air mata.

"Yang, ada yang kelupaan tuh." bisik Ifa. Rizky memandang heran kepada Ifa. Siapa lagi yang kelupaan?

"Nggak makasih sama para pembaca?" tanya Ifa.

"Oh iya, makasih juga untuk para pembaca yang sudah setia mendukung kami. Yang ikutan kesal dan perasaannya teraduk-aduk karena kami." Semuanya mengangguk setuju dengan ucapan Rizky.

"Sampai sini dulu jalan cerita hidup kami. Kalau kepanjangan pasti kalian eneg banget.🤭 Semoga jalan hidup kami dapat menghibur dan menjadi inspirasi buat para pembaca." Kali ini Ifa yang mengucapkan terima kasih.

⭐⭐⭐⭐

Ya Kali ini benar-benar finale ya cerita Ifa dan Rizky. Tunggu karya lain dari author.

Selamat menjalankan ibadah puasa untuk yang muslim. Semoga ibadah dan puasanya lancar. Dan lebih banyak membaca Al qur'an drpd membaca novel.

#Selfreminder

TERIMA KASIH UNTUK DUKUNGAN KALIAN. LOVE YOU FULL🥰❤❤

Jangan lupa Baca karya baru author

MENGEJAR CINTA MAS-MAS