webnovel

NGESELIN

Flashback on

Sore itu Rizky sedang menemani Nena, teman dekatnya, belanja di sebuah supermarket. Rizky tidak pernah menyebut wanita-wanita yang dekat dengannya sebagai pacar. Karena dia memang tidak pernah menyatakan cinta kepada mereka. Selain itu ayah dan bunda nggak pernah bosan mengingatkan untuk fokus pada pendidikan. Mereka tidak pernah melarangnya secara langsung untuk berpacaran. Sehingga apabila ada wanita yang mendekatinya, Rizky pasti akan memberitahu wanita tersebut bahwa mereka hanyalah teman dekat. Bukan pacar ataupun teman spesial. Karena yang spesial itu hanyalah martabak.

"Rizky... rizky....!!" terdengar suara melengking menembus gendang telinga Rizky. Tanpa melihat, Rizky tahu itu suara Emak Bella.

"Yuhuuuu.... Rizkiiiiiy... " Emak Bella melambai-lambai sambil tergopoh-gopoh menghampirinya.

"Ky, itu siapa?" Tanya Nena terkejut mendengar suara melengking memanggil Rizky. Nena lebih terkejut lagi saat seorang wanita mungil energik yang cantiknya bersaing dengan Park Shin Hye, mendatangi dan memeluk Rizky.

"Ya ampuuuun... kamu kemana aja sih? Kok lama nggak muncul di rumah. Sekarang kamu sombong ya. Memangnya kamu nggak kangen sama emak?"

Rizky mencium tangan wanita cantik itu kemudian menggandengnya. "Ya elah mak.. emak kayak gak tau aja kalo rizky sibuk. Sekarang kan Rizky kerja sambil kerjain skripsi. Emangnya bunda nggak cerita ke emak?"

Emak? Cantik-cantik begini kok dipanggil emak. Padahal tampilannya elegant lho. Nggak matching nih tampilan dengan panggilan, batin Nena. Dalam imajinasi Nena, yang cocok dipanggil emak itu adalah ibu-ibu setengah baya yang berpenampilan sederhana dan bersahaja. Tapi Nena tidak sempat bertanya lebih lanjut karena Rizky sudah asyik menemani kembaran Park Shin Hye dan meninggalkan Nena berjalan di belakangnya.

"Ky, kamu juga sudah lama nggak ketemu sama Ipah ya? Waaah, sekarang dia makin cantik lho."

Dih, apa maksud promosiin anaknya ke Rizky, bisik Nena kesal dalam hati. Tapi kalau melihat emaknya kece badai kayak gini bukan nggak mungkin anaknya juga kece. Tiba-tiba Nena merasa insecure.

"Serius mak? Cantik mana sama emak?"

"Ya cantikkan emaklah." Jawab mak Bella super pede. "Kalau emak nggak cantik, mana mungkin si Babe klepek-klepek."

Gila nih emak-emak pede habis. Yang tua begini, yang muda gimana ya?

"Ky, menurut kamu ada nggak cowok yang suka sama Ipah?"

"Emang kenapa mak? Pasti adalah. Dulu pas jaman SMP kan ada yang naksir dia. Walaupun akhirnya mundur perlahan karena kelakuan tengilnya dia."

"Itulah. Emak kuatir ngeliat si Ipah. Tengil dan koplaknya itu lho yang bikin dia kagak laku."

Deeeuuh.... dagangan kali tuh anak, Nena ngomel dalam hati.

"Nanti lama-lama juga tengil dan koplaknya hilang, mak." Rizky tertawa membayangkan kelakuan tetangganya itu.

"Ky, kamu punya pacar nggak?" Tiba-tiba emak Bella mengajukan pertanyaan yang membuat Rizky dan Nena terkejut. Tuh kah beneran absurd emak-emak yang satu ini.

"Ehm.. pacar sih nggak ada, mak. Tapi sekarang ada teman dekat." Jawab Rizky sambil melirik Nena. "Emang kenapa mak?"

"Ky, kamu mau nggak jadi mantu emak? Biar si Ipah ada yang ngejagain. Kalau dia jadia  sama kamu, emak lebih tenang. Emak kan sudah kenal kamu, keluarga kamu."

Eladalah nih emak nekat banget ngelamar anak orang buat jadi mantunya.

Pertemuan hari itu diakhiri dengan Nena yang pulang sendiri naik taksi karena Rizky mengantar emak Bella.

Flashback off

Sekali lagi Rizky memandang istrinya yang masih tidur dengan nyenyak sebelum akhirnya ia merebahkan diri di samping Ifa. Setelah merebahkan diri Rizky baru merasakan tubuhnya terasa penat akibat acara hari itu.

Rizky terbangun karena merasa ada yang menciumnya. Begitu ia membuka mata terlihat Ifa yang berpakaian seksi sedang memandangnya dengan pandangan sayu. Senyumnya terlihat mengundang. Bibirnya yang merah merekah seksi. Dan bibir itu perlahan mendekati bibir Rizky. Ifa mencium bibirnya dengan lembut dan lama sehingga membuat Rizky kehabisan nafas. Saat Rizky berusaha menarik nafas.....

Bruukk... tiba-tiba sepasang kaki mendarat mulus di wajah Rizky, yang tentu saja membuat si pemilik wajah mirip Chico Jericho itu gelagapan dan mengerang kesakitan. Rizky pun terbangun dan melihat sekelilingnya dengan bingung. Dimana aku? Pandangan Rizky jatuh kepada si pemilik kaki yang tadi mampir di wajahnya. Tidak ada Ifa yang berpakaian seksi menggoda. Yang ada hanyalah Ifa yang tidurnya berantakan dan seenaknya. Terdengar dengkuran halus dari mulut Ifa.

Ya tuhan... ternyata tadi itu hanya mimpi. Si pemilik bibir seksi dalam mimpinya sekarang benar-benar tidak terlihat seksi. Malah terlihat mengesalkan. Rizky mengusap kasar wajahnya. Ya ampuuuun, kenapa gue bisa mimpiin si tengil sih.

Rizky masih memandangi posisi tidur istrinya yang sudah berputar 180° dari posisinya semula. Bujug... nih cewek lasak banget ya. Rizky berusaha memindahkan tubuh Ifa. Tiba-tiba... buugh.. tendangan mendarat di perut Rizky yang membuatnya terpental jatuh ke lantai.

"Ipaaaaah...." Rizky berteriak kesal. Untung saja mereka menempati paviliun di samping rumah Emak. Kalau nggak, semua orang bisa terbangun mendengar teriakan kesal Rizky.

"Apaan sih?" Ifa membuka matanya dan melihat Rizky yang terduduk di lantai. Sesaat Ifa tidak mengenali Rizky maka... "Maliiiiiiiiing.....!!!" Kali ini teriakan Ifa sukses membangunkan keluarga mak Bella. Bahkan terdengar hingga ke rumah bunda Ulfa. Semua orang bergegas mendatangi paviliun. Bahkan emak membawa panci siap melawan maling yang berani masuk ke paviliun anak kesayangannya.

"Mana malingnya... mana malingnya?" Zayyan yang pertama sampai langsung mencari-cari maling yang dimaksud. Di dalam paviliun yang memang tidak terkunci itu tampak Rizky yang masih terduduk di lantai sambil memegang perutnya yang kena tendang Ifa.

Berturut-turut emak, babe, ayah, bunda dan pak hansip yang sedang ronda merangsek masuk ke dalam paviliun. Saat itu Rizky sudah berdiri dibantu oleh Zayyan. Sementara Ifa cengar cengir di atas tempat tidur.

"Mana malingnya... mana malingnya?"

"Hehehe.... itu malingnya," kata Ifa sambil menunjuk Rizky yang masih mengelus perutnya.

"Astaga Ipaaaah.... emak pikir beneran ada maling. Kalo dia mah cuma maling hati dan keperawanan elo doang."

"Idiiih emak kalo ngomong asal ngejeplak nih. Kata siapa dia ngambil keperawanan Ipah."

Sekarang semua mata memandang Rizky dengan penasaran. Mata babe melihat ke bawah pusar kemudian melihat ke mata Rizky meminta penjelasan yang dibalas dengan gelengan kepala oleh mantunya.

"Jadi elo belum diperawanin sama laki lo?" Tanya emak frontal.

"Gimana mau merawanin anak emak. Tadi aja Rizky disuruh tidur sama bang Zayyan. Giliran tidur bareng malah dapat tendangan maut" Rizky melihat kesempatan balas dendam karena tadi mendapat tendangan tanpa bayangan dari istrinya.

"Astaga Ipaaaaah. Kok elo bikin malu emak sama babe sih. Dimana-mana yang namanya malam pertama istri kudu tidur bareng lakinya. Nah ini, elo malah ngusir laki lo. Kebangetan lo ye."

Ayah bunda hanya geleng-geleng kepala melihat drama rasa lenong yang tersuguh di depan mata. Ifa langsung mencari perlindungan kepada bunda Ulfa. Dia yakin bunda Ulfa pasti akan membelanya.

"Bun, maafin Ifa ya karena nggak sengaja menendang Rizky." Ifa langsung memeluk lengan bunda Ulfa dengan manja. "Ifa kaget diteriakin sama dia. Ifa kaget ada laki-laki asing di dalam kamar. Makanya refleks teriak maling."

"Ngapain sih kamu neriakin si Ifa? Wajarlah kalau dia bersikap heboh seperti itu." Bela bunda Ulfa. Ifa yang merasa dibela menjulurkan lidahnya meledek Rizky.

"Bun, anak bunda siapa sih? Rizky atau Ifa? Kok bunda malah belain Ifa."

"Sudah, sudah... sekarang semuanya kembali ke kamar masing-masing. Besok kita bahas masalah ini."

⭐⭐⭐

😂😂😂

Ya ampun Ipah.. ipah...

Malam-malam bikin heboh aja.

Maaf ya kalo kurang greget. Maklum belum terbiasa.

Jangan lupa vote & comment

🥰🥰

Bab berikutnya