webnovel

Kelanjutannya

"Sekarang, bagaimana kelanjutannya, apakah akan dilanjutkan?"

Pertanyaan Yuuki benar-benar membuat semua yang asa di depannya terdiam.

Tidak ada yang berani mengatakan sepatah katapun pada saat ini, dan bahkan mereka juga takut dengan sosok bernama Hayama Yuuki itu sendiri!

Ayah dan Ibu Yuuki yang juga menemani Yuuki melalui sidang ini menggenggam erat kedua tangan mereka seolah berdoa agar ini sudah berakhir tanpa harus merugikan kedua belah pihak lebih dalam lagi.

Dan di tengah keduanya, terlihat sosok kecil Sirin yang matanya selalu tertuju pada Grace yang kepalanya terus dielus oleh Yuuki disana dengan tatapan tajam.

Entah kenapa dia merasa kesal!

"Siapa sih gadis itu...."

"Sirin-chan, ada apa?" tanya Ibu Yuuki pada Sirin disamping dengan lembut.

Dalam keadaan apapun, Ibu Yuuki terlihat seperti ingin mengadopsi Sirin kapan saja, karena dia sebenarnya....ingin anak perempuan.

Tapi nasib memberinya dua anak laki-laki yang tampan. Sekarang hebat, ada Sirin, dan itu masih gadis kecil sombong yang imut~

Itu bisa juga dijadikan boneka, ehem, maksudku sebagai teman berbelanja~~

"Dia, siapa dia? Apakah kalian kenal?" Sirin masih kasar seperti biasanya.

Ayah Yuuki menggelengkan kepalanya, "Kami tidak tahu. Manusia dari Dunia Paralel lain, bisa dibilang...Alien kan?"

"Bukankah ini yang kau sebutkan dulu sayang, kau mengatakan, anak kami itu pasti sudah menemukan keberadaan Alien?" tanya Ibu Yuuki.

Ayah Yuuki hanya tertawa, tapi Ibu Yuuki melanjutkan: "Hanya saja aku penasaran, apa hubungan gadis berambut perak itu dengan putra kami? Terlihat sangat....dekat, sampai-sampai dia mau menggunakan otoritasnya sebagai Ratu?"

".....Yuu adalah Magnet Wanita. Entah kenapa, meaki dia terlihat ceroboh, tidak tahu malu, dan bahkan agak gila, tapi itu mungkin daya tariknya."

"Jujur saja..." Ayah Yuuki mengangkat bahunya malas, "Aku tidak akan terkejut jika keduanya memiliki hubungan spesial selama kita tidak tahu."

"Apa ?! Itu tidak boleh! Bagaimana bisa dia melakukan itu tanpa izin kepada Ratu ini! Humph! Hanya manusia bodoh seperti mereka, aku bisa menghancurkannya dengan mudah!" Sirin meledak.

Ayah dan Ibu Yuuki hanya tertawa dan menepuk-nepuk kepalanya acuh tak acuh.

Keduanya menganggap ini sebagai omong kosong gadis kecil~

Ibu Yuuki: "Hanya saja, apakah Sirin-chan juga terikat dengan Yuu....Ahh, ini, apakah aku akan membesarkan Gadis Pengantin langsung untuknya?"

"Mmm....Untuk sekarang, mari rencanakan dulu bagi Sirin-chan untuk belajar~ Dia, agak bodoh."

...

Kembali ke persidangan.

Julie menatap Aine yang terlihat sangat dingin kepadanya, "Jika saya boleh tahu, apakah Anda memiliki dendam dengan kami?"

"Hah? Tentu saja aku punya. Diperlakukan sebagai kelinci percobaan ketika aku kehilangan ingatan dan kehilangan arti hidup. Jika bukan karena keberuntungan, mungkin aku akan benar-benar melupakan masa laluku."

"Dan mungkin saja Planet ini akan berperang dengan Vatlantis." tambah Yuuki disana: "Karena itu aku katakan sejak awal. Percobaan biology itu menjijikkan dan merusak tatanan Hidup dan Mati, itu tabu!"

"Huhh...." Remaja itu menggelengkan kepalanya, "Tapi tidak ada yang percaya. Jika kalian ingin melakukan uji coba manusia, lakukan sendiri pads tubuhmu jika berani!"

"Selain itu, Adu Mekanik lebih seru oke? Dasar Newbie...."

Ejekan terang-terangan dari Yuuki, ditambah jari jempol kebawah itu membuat siapapun terdiam....Diam karena marah!

Antonio berkata, "Kalau bisa saya tahu, siapa..."

"Ohh, diamlah. Untuk apa membahas masalah itu." Yuuki memotong Antonio karena dia tidak mau ada yang terlalu melewati garis: "Apakah kau bodoh? Sekarang adalah sidangku, untuk apa kau ingin tahu masalah Aine?"

Jika itu dilanjutkan, maka ada kemungkinan bahwa Vatlantis, terutama Anggota Quantum akan lepas kendali dan meniupkam terompet perang.

Alasan kenapa mereka diam bahkan setelah tahu, mungkin....Mungkin itu karena Aine sendiri yang menahan mereka dari awal sebelumnya, kan?

Bagaimanapun, Aine masih memikirkan Yuuki.

Jika dia mengajurkan perang, maka Bumi akan porak-poranda dan hati Yuuki mungkin akan sakit...

Dan dia, Aine Synclavia, tidak mau melihat rasa sakit di wajah remaja itu. Dia hanya ingin melihat senyumannya, itu saja sudah cukup bahkan jika dia harus memendam perasaan sakit itu.

Ditambah....masa lalu memang sakit, tapi masa depan, bukankah akan manis?

Antonio menggenggam erat kedua tangannya dan melepaskannya lagi. Dia tidak bodoh dan tahu alasan pemotongan pembicaraan tadi.

Dia melirik Julie yang juga meliriknya, lalu ke arah tiga Raja dan Ratu dari tiga Kerajaan Besar disana.

Morgan menggertakkan giginya, "Bahkan jika rencana awal gagal....bukannya tidak mungkin mengambil keuntungan dari Dunia mereka."

Ratu Raffi: "Menarik, Planet dari Dunia Paralel lain? Teknologi yang bagus....aku, ingin!"

Raja Aldegyr: "Tsk, sudah cukup bagi bocah dan musuhnya yang hebat di udara! Kali ini, aku ingin teknologi Vatlantis ini!"

"Kami memutuskan ingin melanjutkan Sidang Dunia untuk keesokan harinya !!!" x3

Perkataan ketiganya sinkron, dan seolah Julie sudah menduganya, dia langsung membalas: "Karena itu, SIDANG DUNIA akan dilanjutkan keesokan harinya, dan bagi mereka yang mendukung Hayama Yuuki, persiapkan kesaksiannya!"

Ratu Raffi: "Apa ?!"

Yuuki dan perwakilan Negara lainnya berusaha menahan tawa sekarang. Sepertinya ada kalanya, rencana ratu gila ini tidak sesuai keinginannya kan?

Ratu Raffi sendiri menggertakkan giginya, tapi Antonio dan Julie tidak peduli.

Disana, Antonio segera berdiri dan membungkuk hormat pada Aine: "Ratu dari Dunia Paralel lain, bisakah saya, Antonia ini menyambut keagungan Anda?"

"Tidak."

"....."

Aine langsung mengambil lengan Yuuki dan berkata, "Aku akan tinggal dengannya, lagipula, dia....Tunanganku, bukan begitu, Yuuki?"

" !!!!! " xN

–– Ahhhhhhhh, aku bisa merasakan hawa pembunuh yang kuat dari sekitar sekarang. Uwahhh, ini menakutkan!

Yuuki tertawa kosong, dan ketika dia melihat senyuman Aine, dia menjadi sakit kepala.

....Sejak kapan gadis ini tahu bermain Ladang Syura?

Grace yang berdiri dibelakang melihat sekeliling dan menjilat bibirnya: "Aku bisa merasakannya, hawa dingin yang mencekik ini, Fufu~"

"Tapi sayang sekali, Nii-sama hanya untuk Nee-sama dan aku! Bukan begitu, Zel?"

"....Haaaa...."

Zel hanya mengatakan ini seolah menghembuskan nafasnya, tapi dalam matanya, ada api menyala yang terlihat kalau dia masih tidak setuju!

Tapi yah...intinya, Sidang Dunia hari pertama dihentikan kali ini, dan dilanjutkan besok jam 12 pagi.

Tapi dengan susunan:

Pihak Bumi: Semua Negara di Dunia yang tidak setuju dengan Hayama Yuuki.

Pihak Yuuki: Kerajaan Vatlantis, Kerajaan Atismata (Tidak Rela), Kekaisaran Jepang, dan Negara Swiss.

Apa yang terjadi pada malam ini pasti akan menutupi seluruh halaman depan atau bahkan satu edisi dari koram keesokan harinya.

Apa yang skandal, apa yang lagu baru, apa yang film baru...Dibawah cahaya Yuuki, itu akan langsung sirna!

Tapi pada saat ini, Remaja itu tengah berada di taman indah, dan dia berdiri di atas jembatan kayu yang dibawahnya adalah sebuah kolam berisi ikan dimana-mana.

Bulan dipantulkan di permukaan air disana, dan kemudian hanya ada desahan yang keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba....dia tersentak karena sentuhan lembut menutupi matanya dari belakang:

"Tidak peduli seberapa gelapnya malam...."

Telapak tangan Yuuki bergetar mendengarnya, tapi dia menjawab dengan lemah: "Pagi akan selalu datang."

"Apa yang lebih baik dari itu?"

Dijawab balik olehnya, "Terlahir sebagai orang yang baik atau mengalahkan sifat jahatmu melalui usaha yang besar."

"Seorang pahlawan tidak perlu bicara."

Yuuki: "Karena ketika dia pergi, dunia akan berbicara untuknya."

"Ini bukan tentang mengubah dunia."

Yuuki: "....Ini....tentang melakukan yang terbaik untuk merubah diri sendiri…"

"Tidak ada orang yang sempurna..."

Yuuki mengambil nafas dalam-dalam dan berkata: "Tentunya hingga kau jatuh cinta kepadanya…"

"Hmm....Aku senang, kau masih mengingatnya, Yuu~"

Akhirnya mata Yuuki dibebaskan, dan dia berbalik hanya untuk melihat sosok gadis cantik yang...

"Bagaimana aku bisa melupakannya, Yukari."

Bab berikutnya