webnovel

Siapa yang Akan Kau Salahkan?

Bang!

"Ouch.... Azazel brengsek, apa yang kau lakukan!"

Azazel hanya meniup tinju yang memukul ubun-ubun remaja yang berulah dengan kata-kata tingkat kedua ini.

Dengan mata yang penuh lelucon, dia berkata: "Persetan dengan Gerbang apalah itu namanya, sekarang kita sudah berada di Gelembung Dunia yang Rusak ini, tidak ada jalan kembali."

"Selain itu, kau dan kami adalah orang yang sama....Bocah boodoh."

Kata-kata Azazel mengejutkan Yuuki, tapi pada saat dia melihat wajah tertawa lain dari "Rekan Gilanya" disana, remaja disana akhirnya tidak bisa menahan diri untuk mendecakkan lidahnya.

Disaat yang sama, dia berbisik dengan senyuman jijik: "Jangan samakan aku dengan kalian."

"ORANG yang ada di depan kalian ini adalah AKU! Humahahahaha...."

Bang!

Remaja itu langsung tersungkur lagi saat tertawa terbahak-bahak karena tidak siap dengan pukulan lain Azazel di belakang kepalanya.

Julie yang melihat ini hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sekarang kita ada di Dunia Paralel bukan? Lalu, kemana kita selanjutnya?"

"Bukankah sudah jelas, itu untuk mengambil informasi binatang buas di depan ini dulu!" kata salah satu peneliti disana dengan mata berbinar.

"Honkai Beast? Apa sebenarnya penyusun tubuh mereka?"

"Ini menarik, apakah ini "Penguji" ??? Terlihat sangat besar dan menakutkan....bahkan tinggi mereka setingkat bangunan 5 lantai."

"Tunggu! Jangan disentuh sembarangan! Bisa saja ada suatu virus disana!"

...

.

.

.

...

Yuuki tidak peduli dengan para peneliti disana, dan dia sekarang sedang mengamati sekeliling dengan Julie yang terlihat sangat memperhatikan keadaan sekitar.

"Apakah tidak ada jejak kehidupan disini?"

"Ada..... Seharusnya."

"Oh? Tapi kau mengatakan sebelumnya bahwa..."

Yuuki menghela nafas dan mengorek telinganya, "Tolong dengarkan dengan jelas kata-kataku tadi. Honkai hanyalah sebuah "Penguji akan Peradaban Manusia", dan bukan mesin penghancur kemanusiaan....mungkin."

Alasan orang ini tidak berani mengatakan itu karena dia tidak yakin, apakah Honkai di Dunianya adalah Honkai di Dunia Honkai Impact 3 atau Honkai Gakuen 2.

Sekali lagi dijelaskan, jika itu mengikuti plot Honkai Impact 3, maka Honkai memang adalah "Penguji Peradaban" layaknya Great Filter.

Tapi jika itu mengikuti Plot Honkai Gakuen 2, maka maaf, keberadaan Honkai = Kehancuran yang sesungguhnya!

Julie jelas cermat pada kalimat Yuuki tadi, dan akhirnya dia bertanya: "Lalu apa rencana kita selanjutnya?"

Yuuki berjalan kedepan, dan memutar tubuhnya saat wajahnya dengan tenang mengatakan: "Bukankah sudah kubilang, ini adalah kebenaran yang ingin kalian sentuh."

"Sekarang...." Yuuki mengangkat kedua tangannya kesamping dan berkata dengan serius: "Rute perjalanan kita masih panjang."

"Pertama masuki beberapa Gelembung Dunia, lalu jelajahi Dimensi lain dari Sea of Quanta, pelajari makhluk Kuantum, dan dekati Imaginary Tree....."

"Disanalah, kebenaran berada !!!"

Mata Julie bergetar melihat mata Yuuki yang berubah menjadi oranye pada saat ini, dan entah bagaimana dia memiliki firasat buruk.

=========================

Di dunia luar, satu menit setelah kepergian kelompok Yuuki.

Wungggg, wushhhh....

Cahaya biru langsung meledak dari alat yang Jarvis jaga pada saat ini, dan segera, di mata lensa seluruh media Dunia, sosok-sosok yang mereka kenal langsung muncul!

....Tapi, tapi...

"Mereka, terlihat sangat kuyu dan lelah !!!" xN

Benar, baik itu Julie, Azazel, dan bahkan Yuuki sendiri, mereka terlihat sangat kuyu, lelah, dan terlihat bisa pingsan kapan saja!

Tapi setiap mata dari mereka sangat cerah yang memusingkan semua orang.,

Hanya Jarvis yang langsung menyerahkan sebuah makanan darurat kepada mereka saat bertanya, <Berapa lama Anda berada disana, Sir>

"Haha, itu adalah petualangan yang hebat! Selama hampir seratus hari, kami memasuki beberapa Dunia Paralel, masuk ke Ruang Dimensi Sea of Quanta, dan bahkan melawan Quantum Beast!"

"Apa ?! Seratus hari ?!" xN

Morgan yang berdiri terkejut langsung berteriak, "Jelas kalian hanya semenit disini, kenapa..."

<Alam Kuantum tidak bisa diprediksi>

Jawaban singkat Jarvis membuat semua orang gemetaran, dan Azazel menambahkan: "Robot ini benar, kami berada disana selama 100 hari...bisa kurang juga bisa lebih, dan selama itu, kami mengalami pengalaman yang memabukkan!"

"Kami bertemu banyak orang yang berjuang keras di Dunia Paralel yang akan hancur kapan saja, melawan monster, melintasi Ruang Dimensi dari Origin Water (Sebutan Azazel untuk Sea of Quanta), dan bahkan mendekat sejauh ribuan mil dari Imaginary Tree yang menopang Dunia layaknya mitos Yggdrasil."

"Kami juga mendapatkan banyak wawasan yang berguna!" tambah salah satu peneliti yang memilikj beberapa uban di kepalanya.

Julie menambahkan dengan serius setelah menyesao makanan darurat disana, "Tapi yang terpenting..."

"Kami bisa yakin, bahwa apa yang Tuan Hayama Yuuki katakan mengenai Seleksi Peradaban Alam Semesta itu...Benar adanya!"

Semua orang: " !!!! "

Bagi orang awam, mereka benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan perjalanan kelompokku Yuuki tadi yang terdengar tidak masuk akal.

Tapi Yuuki sudah menyerahkan sebuah file kepada Jarvis dan berkata, "Huhh, Yahh....ini data yang kukumpulkan disana. Untungnya, itu berjalan lancar~"

"Lancar, kah...."

Orang-orang yang mengikuti Yuuki dalam perjalanan itu langsung menunjukkan senyuman kecut dan pahit dengan wajah hitam disana.

Bagaimana bisa pengalaman seperti itu disebut lancar ?!

Tapi jika Yuuki tahu ini, dia mungkin hanya menatap jijik mereka dan mengatakan: "Untung kita tidak bertemu "Leluhur Wajah Es Kaku Penyuka Mie Instan" disana oke?"

Bahkan Yuuki sendiri merasa bingung....lupakan keberadaan Leluhur Kevin itu, tapi....kemana Welt Yang berada?

Secara dia memiliki Core Herrscher of Reason miliknya, seharusnya dia mengetahui keberadaannya kan?

Atau mungkin, dia memang tahu, tapi tidak sempat menemuinya?

Selagi pikiran Yuuki berlabuh kemana-mana, Julie sudah memakai kembali Jubah Hakim Agungnya dan duduk kembali ke kursi kehormatannya senbari minum air disana.

"Huff....Baiklah, Tuan Hayama Yuuki, bisakah kita lanjutkan sidang ini?" kata Julie dengan wajah agungnya.

Yuuki juga menyesap air minumnya dan mengangguk, "Tentu saja, lagipula perjalanan di Alam Kuantum hanyalah acara sampingan untuk membuktikan bahwa Teoriku itu benar!"

Julie terdiam dan menatap Antonia disamping, "Menurut kenyataan yang telah kulihat, keberadaan yang disebut olehnya memang nyata, dan....itu bisa dipastikan kebenarannya!"

" !!!! " xN

"Tapi!"

Tidak menunggu keterkejutan dari semua pihak disana, Julie melanjutkan: "Tapi....itu semua masih tidak bisa menjelaskan alasan dari tindakan darimu, Tuan Hayama."

"Bisakah Yang Mulia menjelaskannya?" Yuuki bertanya dengan sopan.

Julie menarik nafas dalam-dalam dan menjulurkan dua jarinya saat bertanya:

"Pertama, pertanyaan awal yang kau sela. Kenapa, kau bertarung dengan para pahlawan yang diam-diam melindungi Dunia kami dari keberadaan Honkai?"

"KEDUA! Ini adalah keingintahuan kami untuk menginginkan informasi..."

"HAYAMA YUUKI! Apakah benar, kaulah yang melakukan pengeboman besar yang terjadi di atas Kota Venezuela dan menyebabkan kemalangan besar di seluruh wilayah Amerika Selatan?"

Dua pertanyaan penting langsung membuat suasana kembali menjadi mencekik, karena mereka tidak menduga bahwa "Rahasia Kebenaran" tidak dijelaskan dan malah mementingkan ke daerah dua pertanyaan ini ?!

Tentu saja ini karena Julie tidak ingin menimbulkan kepanikan massal, dan kenyataan inilah yang membuat penilaian Julie sebagai Hakim Besar sangatlah benar....

Dan sekarang, semua pasang mata kamera tertuju pada sosok Remaja yang pada saat ini menyinggungkan senyuman tipis yang menyesakkan:

Yuuki: "Kenapa kau bertanya?"

Julie: "Karena aku ingin menemukan kebenarannya!"

Mendengar ini, Yuuki akhirnya tidak bisa menahannya dan langsung tertawa terbahak-bahak!

"Hahahahaha! Ini benar-benar lucu untuk mendengar kalimat ini keluar dari mulutmu, Yang Mulia Julie."

"Apakah kau tidak tahu?....Ahhhh...."

"PENDAPAT orang akan membuat apa yang kita cari sebagai KEBENARAN akan DIBUTAKAN."

Yuuki membungkuk dengan satu tangan di dada, lalu mengangkat kepalanya menatap Julie dengan serius:

"Kau ingin jawaban? Tapi biarkan aku menjawabnya dengan pertanyaan balik untuk kau jawab dulu sehingga kau bisa pahak arti jawabanku nantinya."

"YANG MULIA SEKALIAN! JIKA....Jika AKU, bertarung karena percaya pada satu hal, yaitu KARENA DIRI SENDIRI.....TAPI! Jika musuh memiliki anggapan yang sama....Siapa...yang akan kau salahkan?"

Bab berikutnya