Keesokan harinya.
Meski sempat terjadi kecelakaan seperti menjadi kekasih palsu Asuna di tengah jalan, dan mewawancarai Utaha-senpai sehingga mendapat julukan baru.
Secara umum, Yuuki masih menjalani hari yang cukup baik.
Setelah kembali ke rumah, Yuuki bahkan lebih terobsesi dengan "bonekanya", dan menarik Ram Rem, serta Jeanne hingga tengah malam untuk fashion show secara pribadi untuknya!
Untuk pagi ini...
"Tuan muda, ini waktunya untuk bangun."
"Umm, Rem?"
Menggosok matanya yang mengantuk, Yuuki memandang gadis cantik dengan kostum pelayan hitam dan putih yang hanya bisa menjadi miliknya.
Dengan kegembiraan yang manis di dalam hatinya, dia langsung menarik tangan kecil Rem sehingga langsung menyebabkan gadis itu jatuh ke pelukannya.
"Tuan Muda ?!" Rem terkejut.
"Jadilah bantal untukku selama lima menit ~" kata Yuuki.
Jadi, di tempat tidur empuk putih besar, Rem yang mengenakan kostum pelayan, sedang dipeluk oleh Yuuki!
Karena merasakan nafas satu sama lain, ditambah suasana kasur yang jahat...
Rem merasakan kelopak matanya juga menjadi berat....
Sampai akhirnya pintu terlihat terbuka lagi yang menampilkan wajah Janne yang terkejut bukan main !!!!
"Apa! Yang kalian berdua lakukan di pagi hari !!!!"
.....
Kepala berada di atas meja, kedua tangan terbebas di samping oleh gravitasi, nafas normal, dan selamat, proses meratapi nasib dikelas dimulai!
Yuuki yang duduk di kursi kelasnya sedang memikirkan sesuatu....Sampai akhirnya dia mendapat tamparan di punggungnya!
"Ouch, apa yang kau lakukan!?"
"Hei, sepertinya masih energik. Aku dengar kau masuk angin kemarin? Bagaimana sekarang?"
"Hah? Mordred, kau masih tahu rasanya mengasihaniku?" mata Yuuki berkedip tidak percaya.
Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Mordred dan berkata: "Tidak panas, artinya pasti mengambil obat yang salah!"
"Sialan! Aku berbaik hati dan kau membalasnya seperti ini?! Hayama, kubunuh kau !!!"
Mordred menarik kerah Yuuki ke depan dan belakang beberapa kali, dan Yuuki hanya mengikuti alurnya.
"Baiklah, aku bercanda. Terima kasih sudah bertanya~~" Yuuki berkata setelah menghentikan gerakan Mordred dengan mudah.
Mordred mendengus dingin dan duduk kembali ke kursinya, lalu Leah datang dan berbisik ke telinganya.
"Hayama Yuuki, Bibi Artoria dan Ibuku ingin bertemu denganmu, kapan kau bisa datang?",
Gulp...
Suara menelan air liur tiba-tiba terdengar, dan terlihat jelas wajah Yuuki menjadi serius dan agak sengsara: "Leah, kau, yakin...mereka?"
"Tentu saja, jadi?"
".....Bisakah kau menahan mereka lagi?"
Leah menghela nafas, mengulurkan tangannya ke Yuuki dan berkata: "Itu beresiko, tapi selama ada imbalan, semuanya beres!"
"Deal!"
Kedua orang ini, satu berwajah serius dan yang lain berwajah poker, saling berjabat tangan satu sama lain!
Meskipun ibu Mordred dan ibu Leah adalah wanita super cantik yang setara dengan Gabriel, tapi kepribadian keduanya agak bermasalah!
Tentu saja, bagi orang luar tidak seperti itu.
Tapi bagi Mordred, Leah, dan juga Yuuki yang sangat mengenal keduanya, benar-benar tidak tahan!
Sesaat kemudian suasana aneh tadi menghilang karena kelas di alihkan pada sosok Yang Mulia kami, Euphemia yang datang dengan wajah senang.
"Ah? Yuuki, kau akhirnya datang! Apakah pilekmu sudah sembuh?!"
Euphemia langsung bergegas menuju Yuuki dan mulai mengamatinya dengan mata khawatir sembari memegang kedua tangan Yuuki dengan kedua tangan kecil halusnya.
"Hayama Yuuki, mati!"
"Kenapa! Kenapa Putri Ketiga Kerajaan Britania Raya sangat dekat denganmu?! Tidak adil, ganti tempat denganku !!!"
"Hey...Dunia ini, benar-benar tidak adil. Tuhan! Jika kau..."
"...Aku tahu kalimatmu selanjutnya, jadi diamlah. Jika Jeanne-chan menemukan ini, kau akan dijauhi oleh dewi kita !!!"
" !!!! "
"Tunggu! Bukankah Jeanne dari kelas itu juga dekat dengan Hayama Yuuki sejak SMP? Tidak mungkin, kan...?"
"Jeanne dan Janne, dua saudara kembar beda sisi....Mordred si pengacau, Leah yang dingin, Yang Mulia Euphemia....Siapa lagi?! Katakan padaku, siapa lagi !!!!"
.
.
.
Benar saja, sekolah memang tempat yang menarik !!!
Senyum Yuuki melebar, tapi saat dia melihat mata perhatian Euphemia, Yuuki agak terdiam sejenak.
Dia sebenarnya berpura-pura sakit untuk kencan dengan saudara kembar gadis pelayan di rumahnya, dan dia tidak bisa menjelaskannya!
Dan tidak jauh dari sana, Asuna menatapnya dengan mata halus....
Ehem, Asuna-san, janji kita masih berlaku, kan?!
"Ah, baiklah, aku cukup istirahat semalam. Seperti yang kau lihat, tidak apa-apa," kata Yuuki sembari mencoba menunjukkan ototnya.
"Sungguh, itu benar-benar baik-baik saja?"
"Ahh, tentu saja!"
"Ehhh, sayang sekali~"
"Tunggu Euphe, apa yang kau katakan?..."
"Hm? Ahh, begini~ Jika aku tahu bahwa Yuuki akan sehat sekarang, seharusnya aku kemarin juga mengambil cuti, dan kemudian pergi ke rumahmu untuk menjagamu."
Tiba-tiba ada rona merah di wajah Euphemia: "Pada saat itu, aku dapat melakukan segala macam hal terhadap seseorang yang telah demam tinggi dan tidak bisa bergerak. Hal-hal seperti ini dan seperti itu, Hehehe..."
Sudut mulut Yuuki bergerak-gerak, ini masih Yang Mulia Euphemia? Apakah aku sudah merusaknya?
Bahaya! Britannia Raya tidak akan melepaskanku!
Lihat disana, mata Arthur sudah sangat tajam, setajam silet !!!!
Kau jangan jatuh ke dalam delusi yang aneh, oke?
Itu bukan salahku!
"Um, A-Aku akan bergerak lebih cepat nantinya !!!!"
Yuuki: "Sudah kubilang, aku tidak sakit~"
Anak laki-laki: "Hayama Yuuki, Persidangan Mati !!!!!"
...…
Saat kelas sedang berlangsung, seseorang berlaku seperti biasa dan melihat pemandangan di luar jendela sendirian dengan bosan.
Satu-satunya guru yang bisa membuatnya tertarik pada pelajarannya sendiri bisa dihitung dengan dua jari tangannya, seperti Azazel-sensei, ayah angkat Vali...
Tapi saat ini, anehnya Yuuki selalu merasa bahwa Kirisu-sensei sedang menatapnya dari podium dengan diam-diam.
Sorot matanya terasa seperti dia sedang melihat binatang kecil yang terluka, dan itu membuatnya merinding!
Ini bukan Kirisu-sensei yang kukenal !!!
Apakah ada kekuatan supernatural yang bergerak di sekolah ini?
Apakah pertarungan tujuh master dan tujuh servant?!
Sayangnya itu hanya delusi, sampai akhirnya dia dipanggil oleh Kirisu-sensei setelah kelas.
Di dalam kantor Kirisu-sensei...
"Aku minta maaf, aku telah mendengar tentang flu yang kau derita kemarin, aku pikir itu mungkin karena akulah yang membuatmu sakit. Lagipula aku membiarkanmu pulang terlalu larut sebelumnya."
"Uh, tidak, tidak masalah, aku tidak bermasalah sekarang!" Yuuki malu, malahan seharusnya dia minta maaf.
Tapi kemudian, dia melihat Kirisu-sensei tiba-tiba menyipitkan matanya: "Tapi, kau tidak berbohong bukan?"
" !!!! " Yuuki segera menjelaskan tanpa berkedip, "Tentu saja tidak! Asuna bisa menjadi saksi karena dia kemarin merawatku!"
"Asuna-san? Kalau itu dia...maka..." Kirisu-sensei percaya!
Terima kasih, Asuna! Juga maaf!
Tapi saat ini, melihat Kirisu-sensei yang biasanya agung di depan orang lain sedang menundukkan kepalanya dan meminta maaf padanya, Yuuki selalu merasakan perasaan aneh.
Hasilnya, Yuuki mengangkat tangannya dan menyentuh kepala Kirisu-sensei.
"Kirisu-sensei tidak perlu meminta maaf. Sungguh, itu bukan salahmu~~"
"Aku, aku tahu, tapi Hayama-kun...Bisakah kau melepaskan tanganmu dulu? "
"Uh! Aku tidak sengaja terbiasa dengan itu!" Dia dengan cepat menarik kembali tangan kanan jahatnya, dan seseorang tersenyum pahit.
Dalam beberapa jam terakhir, selama Rem dan Ram menundukkan kepala di depannya, dia tanpa sadar akan menyentuh kepalanya untuk mengelusnya, dan dia secara tidak sengaja mengulanginya di depan Kirisu-sensei.
"Peringatan Hayama-kun, kepala guru tidak bisa disentuh oleh murid-muridnya!" Kata Kirisu-sensei dengan sedikit tersipu.
Bahkan detak jantungnya menjadi cepat sekarang!
"Ah, um, begitu....ternyata rambut Kirisu-sensei lumayan empuk dan terasa cukup enak."
"Apakah kau mengatakan sesuatu?"
"Tidak! "
Yuuki menoleh dan menghindari pemandangan guru cantik di depannya.
Kirisu-sensei menghela nafas. Anehnya, dia selalu tidak bisa mempertahankan keagungan yang sama di depan murid lainnya saat berhadapan dengan Yuuki.
Tidak, tentu saja masalahnya bukan pada dia, itu karena lawannya....terlalu ahli!
"Abaikan, kali ini, sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu."
"Selama aku bisa melakukan apa yang diminta Kirisu-sensei, aku tidak akan menolak. "Kata Yuuki sambil tersenyum.
Sudut mulut Kirisu-sensei bergerak-gerak, dan dia berkata lagi: "Ahem, aku harap kau dapat menggunakan bakat milikmu untuk membantu mereka menyelesaikannya."
"Bakatku? Maksudmu di bidang pendidikan, teknologi, medis, astronomi, atau yang lain?"
Kirisu-sensei terdiam, dia lupa orang didepannya adalah jenius yang disandingkan dengan Da Vin Ci...
"Bidang pendidikan! Itu untuk memenuhi keinginan mereka! Dengan kata lain adalah, kau harus menjadi tutor pribadi !!!"
Kirisu-sensei segera menoleh dan berteriak ke arah pintu.
"Kalian berdua juga masuk, Furuhashi Fumino, Ogata Rizu!"
"Permisi..." (2x)
Pintu kantor dibuka dan dua gadis masuk.
Yuuki harus mengatakan bahwa dia sangat akrab dengan keduanya.
Dua pahlawan wanita "Bokutachi wa Benkyō ga Dekinai"... Furuhashi Fumino dan Ogata Rizu!
Ditambah Kirisu-sensei, itu adalah tiga Heroine yang paling populer!
"Bagaimana? Bisakah kau menerimanya? Aku tahu kau kenal keduanya, dan aku tidak akan memaksamu jika kau tidak menginginkannya," kata Kirisu-sensei.
Yuuki menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum: "Bukankah sensei baru saja mengatakan itu, selama aku bisa melakukannya, aku tidak akan menolak?"
"Tidak masalah, aku menerimanya !!!"