webnovel

Bahagia, sederhana

Fian semakin melongo saat menatap mobil baru yang di berikan Dira untuknya, berkali - kali Fian mencubit pipinya sendiri sampai merah karena dirinya tidak yakin. Dini menatap Fian lalu tersenyum.

"Ini bukan mimpi Fian. Bersyukur kita dapat Boss sebaik Bu Dira, kita harus bekerja lebihbaik lagi setelah ini." ucap Dini.

"Iya mba, aku memang sangat bersyukur. Selama bekerja di sini, aku sangat terbantu." Jawab Fian juga tersenyum walaupun masih terlihat bingung.

"Aku duluan..." Dini melambaikan tangannya, lalu masuk ke dalam mobilnya.

Fian membalas lambaian tangan Dini dan masuk juga ke dalam mobilnya, senyum bercampur air mata terjadi secara bersamaan. Di dalam hati, Fian tidak henti - hentinya bersyukur. Nikmat Tuhan yang terus mengalir, betul - betul memperbaiki keadaan ekonomi keluarganya, yang tadinya sangat berantakan menjadi lebih baik. Pertolongan terhadap ibunya juga menjadi kebahagiaan yang sulit di gambarkan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya