Evan memberikan satu kecupan singkat di bibir Luci, sebagai bentuk refleks karena dia terlalu merasakan tekanan di atas pundaknya karena pertemuan pada malam itu.
Sementara Luci mengerjab-ngerjabkan mata. Gadis itu jujur saja terlihat sangat terkejut dengan kecupan singkat yang dia dapatkan di bibirnya.
"Ehem, dilarang mesum di sini!" Suara seseorang membuyarkan kecanggungan singkat yang terjadi di antara Luci berikut juga Evan.
Kedua orang itu kemudian menoleh ke belakang untuk memeriksa orang yang menegor mereka. Mata keduanya seketika membelalak, apalagi Luci. "Nenek?" dengking Evan dengan heboh, karena pasalnya tadi Tuan John mengatakan bahwa Nyonya Besar ada di dalam ruangan. "Sejak kapan Nenek ada di belakang kami?" lanjutnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com