"Kalian bercanda kan?" decih Meta dengan tuduhan mata yang tak kunjung surut. Kedua lengannya terlipat dengan angkuh. Matanya yang bermaskara tipis karena menghemat uang itu menoleh kepada Luci. "Dia pacar pura-puramu kan?" tuduh Meta kepada Luci.
Deg! Luci membelalak. Gadis itu hampir melengos guna menyembunyikan kegugupannya. 'Bagaimana mungkin Meta tau kalau Tuan Evan itu hanya pacar pura-puraku?' batin Luci dengan tangan sudah gemetaran adanya.
"Apa maksudmu dengan pacar pura-pura…..Eh, siapa tadi nama temanmu ini, Sayang?" tanya Evan dengan manisnya kepada Luci. Lagi-lagi CEO itu membelai puncak kepala Luci dengan penuh sayang.
"M-Meta," bisik Luci hampir tersedak jantungnya yang meledak-ledak itu.
"Oh, okay. Terimakasih sudah mau menjawab, Sayang" Evan mengecup puncak kepala Luci. "Jadi, Met, sebaiknya kau hentikan omong kosongmu itu! Kami ini memang berpacaran. Apa itu masalah buatmu?" tantang Evan. Matanya memandang Meta dengan datar dan tanpa ekspresi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com