"Mau apa?" tanya Luci dengan kepala sudah berputar untuk menoleh ke belakang. Berdirilah Evan yang membeku dan tidak berkutik karena sudah dipergoki hampir menguping.
CEO itu membeku dan salah tingkah. Berulang kali Evan menggaruk tengkuknya dengan tidak wajar. "Aku bosan di kamar. Nonton TV pasti pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa bosan. Haha – haha." Evan menempatkan dirinya pada sofa dan duduk di samping Luci.
Sesekali matanya melirik untuk mengawasi layar ponsel milik Luci. Tujuannya hanya satu yakni Evan ingin melihat lelaki macam apa yang ditelepon Luci saat ini. Apakah lelaki itu tampan dan lebih keren dari Evan? Pertanyaan itu selalu berpusar di dalam pikiran Evan. Dan Evan akan menyiapkan sebuah rencana besar jika saja orang yang sedang ditelepon Luci itu lebih hebat dan lebih keren daripada Evan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com