"Aw, pelan-pelan, Ren! Sakit, bego!" rintih Rean seraya memegang sudut bibirnya.
Rena berdecak sebal melihat Reza yang tampak biasa saja, dan tak peka kalau Rena tengah kesal padanya. "Dasar cowok nggak peka!"
"Lah, kenapa? Lo suka sama gue?" tanya Rean dengan wajah polosnya.
Rena yang gemas dengan pertanyaan Rean langsung sedikit menekan lukanya, Rean pun berteriak kesakitaan. "Aduh sakit! Kenapa si?"
"Lo enggak peka kalau gue kesel sama lo!"
"Gue kira gue enggak peka karena lo—eh, iya, iya, gue bercanda," ucapnya menahan tangan Rena yang hendak menekan lukanya lagi.
Rena menghela napas panjang, lalu mulai mengompres luka lebam cowok itu dengan lebih berhati-hati.
"Lagian lo ngapain sih nyari masalah sama Ryu? Kan gue udah bilang tadi malem, jangan cari masalah! Lo enggak denger? Atau pendengaran lo bermasalah, hm?"
"Hm, harus banget gue turutin ucapan lo?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com