webnovel

Teach Me How to Love Myself

Langit cerah dan terang, ada beberapa awan yang tergantung di langit biru. Aroma melati menguar dengan pekat di udara, memberikan ketenangan bagi siapa saja yang menghirupnya. Pandangan mata Xiao You Ren pun bagai dimanjakan oleh panorama pusat kota yang tampak begitu mengagumkan dilihat dari ketinggian 450 meter, juga hamparan biru yang membentang. Tak henti-henti mulutnya mengungkapkan kekaguman, mata jernih itu pun tampak begitu berseri.

Wang Huanling, menjadi rekannya untuk mengobservasi salah satu ruangan yang dikatakan memiliki desain tercantik di seluruh kota, pun tidak bisa menyangkal keindahan tersebut. Desain interiornya sangat cocok dengan lokasi ruangan, penataan furnitur yang sesuai terhadap kondisi dan diletakkan di temat yang tepat. Pencahayaan yang baik menambah poin besar dalam desain tersebut. Sangat menonjolkan kesan mewah yang elegan dan murni, namun tidak menutupi aura keceriaan yang menyebar di dalam sana.

Untuk sesaat mereka terhanyut dalam suasana kekaguman besar, ketika mengingat tujuan utamanya, segera saja Xiao You Ren mengeluarkan catatan dan menulis segala hal yang menurutnya menarik. Mengamati setiap desain dan peletakan furnitur, kemudian memikirnya secara mendalam dan terus mencatat. Sesekali mereka akan berdiskusi dan memiliki obrolan ringan yang cukup serius.

Ekor mata Xiao You Ren memberikan fokus besar pada sebuah guci antik yang di letakkan di sudut ruangan, meski demikian ada celah dari sinar matahari menyiram sisi guci yang condong ke arah jendela. Sinar kekuningan dari matahari di itu tampak memberikan pengaruh besar pada keindahan guci yang tampak semakin dan semakin berkelas. Xiao You Ren memikirkan jika malam tiba dan sinar rembulan jatuh ke arah guci, pasti hasilnya tidak akan kalah indah.

"You Ren, waktu berkunjung kita sudah mau habis. Ayo, kembali ke kantor!" ajak Wang Huanling seperti biasanya. Tidak menimbulkan kecurigaan dari pihak lain.

"Hmm ...." Xiao You Ren menanggapi dengan sedikit tidak rela. Masih ingin berlama-lama di ruangan itu.

Setelah mengucapkan terima kasih pada pengurus ruangan tersebut dan berpamitan pulang, mereka berjalan berdampingan menuju lift. Menunggu sedikit lebih lama untuk masuk.

"Bukankah desain itu sangat bagus?" tanya Xiao You Ren ketika mereka sudah berada di dalam ruang lift.

Wang Huanling melirik ke arah Xiao You Ren yang masih tampak terkagum-kagum dam menarik sudut bibirnya membentuk senyuman tipis. "Ya, sangat bagus. Aku jadi penasaran dengan desainer perancangnya."

Anggukan antusias tanda sebuah persetujuan diberikan Xiao You Ren sebagai respon positif. Matanya berbinar-binar seolah mengatakan keinginannya untuk menemui langsung sang desainer dan memiliki perbincangan mendalam. Bagaimanapun hal itu sangat berpengaruh besar terhadap desainer junior seperti mereka untuk terus belajar dan mengembangkan potensi dalam diri mereka.

Di detik itu Wang Huanling menyadari satu hal, Xiao You Ren tampak sangat bersemangat jika mengenai dunia desain, tidak ada suatu hal yang aneh dalam keseharian laki-laki itu di kantor. Fakta tersebut membuat Wang Huanling merasa sedikit kewalahan untuk memberi pelajaran pada Xiao You Ren. Selama di dalam lift dia memikirkan beberapa kejadian yang mungkin berhubungan dengan Xiao You Ren. Lalu pemikirannya terjatuh pada saat-saat di mana laki-laki itu begitu dekat dengan senior mereka, Zheng Liam. Hubungan keduanya sangat intim, tak jarang pula dia memergoki mereka yang sedang pulang dan makan malam bersama.

Secara otomatis otaknya menghubungkan hal itu dengan kemunculan Liu Xuan.

Wang Huanling memalingkan wajahnya untuk melihat Xiao You Ren yang sibuk dengan ponsel di tangan. Sebuah pemikiran melintas dalam benaknya, 'Xiao You Ren adalah seorang lengan potong'. Dia menggelengkan kepala untuk mengenyahkan pikiran tersebut, namun pertemuan dengan Liu Xuan semakin memperbesar kemungkinannya. Bermodalkan sedikit pencerahan tersebut, otaknya merancang sebuah ide bagus.

"You Ren," panggil Wang Huanling ketika mereka berjalan menuju valet.

Mendengar panggilan itu, tak perlu waktu lama bagi Xiao You Ren memberikan respon. "Ada apa?" tanyanya. Melirik pada Wang Huanling sambil memperhatikan jalan dan sesekali mengamati desain unik.

"Jumat malam, adikku sudah pulang. Untuk merayakannya, sekaligus berterima kasih atas bantuanmu, aku mengundangmu untuk kita makan malam di luar pada sabtu malam. Apa kamu mau?"

Xiao You Ren memalingkan wajah, mengulas senyum dan menjawab, "Berita baik jika adikmu sembuh, tapi tidak perlu merasa sungkan sampai-sampai melakukan itu." Tentu saja dia merasa senang untuk kesembuhan adik Wang Huanling dan tidak keberatan jika memenuhi undangan makan malam dalam rangka merayakannya. Akan tetapi, untuk alasan kedua, Xiao You Ren merasa sangat keberatan. Dia pun menambahkan, "Aku akan ikut makan malam, tapi karena kesembuhan adikmu bukan untuk ucapan terima kasih. Apa yang kulakukan bukanlah hal besar, jadi kuharap kamu akan berhenti mengungkit-ungkit itu lagi."

"Baiklah," balas Wang Huanling. Salah satu sudut bibirnya terangkat dan sedikit meremehkan. Semua kejadian yang membuatnya kesal terhadap Xiao You Ren kembali berputar-putar dalam benaknya dan memberi lebih banyak perasaan negatif. Pikirnya, bagaimana mungkin itu menjadi hal kecil bagi dirinya? Sejak kecil Wang Huanling terbiasa melakukan segala sesuatu dengan sangat sempurna, sehingga kerusakan sekecil apa pun akan membuatnya tertekan oleh kekhawatiran berlebihan yang menimbulkan sifat buruknya.

Bukan pertama kali bagi Wang Huanling melakukan keburukan seperti ini nterhadap seseorang yang dianggap telah membelokkan kesempurnaan hidupnya.

Mereka pun memasuki mobil dan melajukannya kembali ke kantor. Setibanya di kantor sesegera mungkin keduanya menyiapkan hasil pengamatan mereka, berdiskusi dan menuangkan isi pikiran dalam sebuah file. Ketika sore menjelang, Wang Huanling sepenuhnya menyerahkan file tersebut pada Xiao You Ren untuk diberikan pada Wang Xian Wei, sedangkan dia bergegas ke rumah sakit.

Xiao You Ren memasuki ruangan ceo, duduk berhadapan dengan Wang Xian Wei dan menyerahkan file. Berdiam di tempat hingga Wang Xian Wei selesai membaca dan mengamatinya untuk kemudian melayangkan pertanyaan-pertanyaan.

"Bagaimana menurutmu?" Wang Xian Wei memberikan pertanyaan, namun fokusnya masih pada file di tangan.

Seulas senyum cerah terpatri di wajah Xiao You Ren, pikirannya kembali pada bebrapa jam yang lalu. Mereka ulang setiap sudut desain yang menarik kemudian membuka mulut dan berkata, "Sangat indah. Semuanya ditata dengan baik, corak dinding yang sesuai dengan pencahayaan dan suasana dalam ruangan, furnitur-furnitur yang unik semakin menonjolkan kesan elegan dan murni. Meskipun bagian dalam sangat menarik, tapi itu semua tidak menenggelamkan keindahan bagian luar yang tampak sangat alami."

Wajah berseri laki-laki itu, ketika menjelaskan pengamatannya, tampak sangat indah di mata Wang Xian Wei. Meskipun tidak sampai ke lubuk hatinya, tapi tetap saja membuatnya merasa agak bersemangat. Ekspresi Xiao You Ren begitu hidup mengenai desain dan itu memberikan kesan tersendiri bagi Wang Xian Wei. Betapa besarnya kesukaan Xiao You Ren terhadap dunia desain. Hal itu jelas-jelas memberi pengaruh terhadap reaksi yang ditunjukkan wajah Wang Xian Wei, bibirnya tertarik pada dua sisi membentuk senyuman kecil.

Xiao You Ren menyadari senyum kecil di wajah atasannya tersebut, namun tidak bereaksi apa-apa. Bingung ingin memberikan tanggapan seperti apa. "Sir, aku menyukai senyummu," ucap Xiao You Ren tanpa benar-benar dipikirkan. Sama sekali tidak memiliki maksud lain selain apa yang diungkapkannya tadi. Segera wajahnya berubah panik, otaknya berkeliaran mengorek kalimat tepat.

Di sisi lain, wajah Wang Xian Wei sedikit menegang. Merasa terkejut dengan perkataan laki-laki di hadapannya. Bagaimana pun sangat jarang baginya untuk tersenyum lepas jika bukan pada seseorang yang dikenalnya dengan baik. Senyum formallah yang tercipta di bibir ketika berhadapan dengan seseorang yang memiliki kedudukan seperti Xiao You Ren. Namun, apa yang baru saja dilakukannya, itu semua di luar kendali.

"Sir, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menggodamu, itu sesuatu yang keluar begitu saja." Xiao You Ren menundukkan kepala dengan pandangan menatap pada kedua tangan yang saling mengait di atas paha.

Menyadari perubahan Xiao You Ren, Wang Xian Wei segera saja angkat suara. "Tidak masalah. Aku hanya menyukai reaksimu tadi, sangat jelas jika kamu menyukai pekerjaan ini dan itu sesuatu yang memuaskan," jelasnya. Menutup file dan meletkkan di atas meja. Memberikan tatapan tegas pada Xiao You Ren dan bertanya hal lain untuk mengalihkan pembicaraan, "Bagaimana dengan sang desainer, apa kesanmu?"

Mendengar pertanyaan itu, air muka Xiao You Ren segera berubah cemerlang. Jika dia adalah sebuah bunga, mungkin saat ini tampak sedang mekar dengan aroma yang menyegarkan. Benar-benar menstimulus hati Wang Xian Wei yang melihat. Anggukan antusias pun mengiringi suaranya. "Aku sangat gterkesan." Xiao You Ren diam sejenak untuk memperhatikan ekspresi laki-laki itu. "Nama desainer itu Xi Muze, mantan menejer di perusahaan ini enam tahun yang lalu"

Mata Wang Xian Wei membelalak mendengar ucapan Xiao You Ren. Namun, ekspresi terkejut itu segera diatasi. Wajahnya kembali normal hanya dalam beberapa detik, bahkan dicurigai jika Xiao You Ren tidak sempat menyadari perubahan yang singkat tersebut. "Kamu tahu?"

"Ya, saat kunjungan ketika di sekolah menengah akhir aku tidak sengaja bertemu dengan beliau di hotel dan berbincang-bincang mengenai desain. Sejak hari itu aku jatuh cinta sepenuhnya pada dunia ini dan ingin menjadi seperti dirinya."

Wang Xian Wei tidak bisa mengatakan apa pun mengenai hal itu. Di tahun tersebut, dia belum menjadi seorang berkedudukan tinggi seperti saat ini dan tidak mengenal desainer itu di dalam perusahaan. Namun, mereka saling mengenal di luar perusahaan dan memiliki hubungan yang baik.

Setelah berbincang-bincang mengenai beberapa aspek dan menyelesaikan obrolan seputar pekerjaan, Wang Xian Wei pun mulai membuka topik perihal kontrak mereka. Ekspresi di wajah Xiao You Ren tidak dapat dibaca, tapi cukup jelas jika terselip lebih besar rasa penasaran. Sebuah kertas kemudian mendarat mulus di atas meja, Wang Xian Wei menyodorkan itu dan dengan ragu Xiao You Ren mengambilnya.

Ketika tangannya hendak membawa kertas itu dari atas meja, tiba-tiba saja pintu ruang kerja Wang Xian Wei terbuka dari luar. Mengalihkan atensi dua orang tersebut. Sosok Johnny muncul dengan tumpukan map. Tanpa pikir panjang, segera Wang Xian Wei menarik kembali kertas kontrak dan menaruhnya di dalam laci. Tidak ingin seorang pun yang mengetahui perihal hubungan mereka. Terlebih lagi Johnny. Mereka berteman cukup baik sehingga laki-laki itu mengetahui lebih banyak tentang kehidupan Wang Xian Wei. Mulai dari pekerjaan hingga hubungan asmara. Fakta itu menimbulkan kewaspadaan besar dalam diri Wang Xian Wei, dia pun bergumam nyaris seperti bisikan angin lalu, "Nanti akan kuberikan padamu."

Bab berikutnya