webnovel

04. Gila

"Hai hyun. Kita bertemu lagi. Ternyata kita benar-benar jodoh ya.. Buktinya kita selalu bertemu. " ucapnya sambil tersenyum.

Sepertinya dia belum sadar kalau disini ada Eunwoo juga. Siapapun tolong aku. Kondisi seperti apa sekarang ini. Batinku frustasi.

.

.

.

Aku masih dalam posisi terdiam, jujur saja aku tidak tau apa yang harus aku katakan. Setelah Jun mengatakan itu Eunwoo langsung menatap Jun. Dan saat itu juga Jun sadar bahwa aku bersama Eunwoo.

" Maaf Jun tapi Dahyun dan aku ingin pulang, tolong jangan menghalangi jalanku." ucap Eunwoo menarik

tanganku untuk keluar restoran.

Dan saat itu juga Jun mengejar kami berdua , serta.... Jantung ku lagi lagi berdegup kencang. Entah ini

menandakan aku ketakutan atau..... baiklah, lupakan saja.

Jun dengan cepat menyamakan ritmeku berjalan. Dan berkata

" Siapa kamu seenaknya jalan bersama dia ?" ucap Jun sambil menarik tanganku dari tangan Eunwoo.

"aku bukan siapa siapanya, dan sekarang sudah malam, jadi biarkanlah dia pulang bersamaku." ucap Eunwoo tak acuh dengan pertanyaan yang dillontarkan oleh Jun.

Setelah Eunwoo mengucapkan kalimat itu, Jun segera menonjok rahang Eunwoo, 'dia benar-benar diluar kendali' batinku. Aku terkejut dengan apa yang Jun lakukan.

Aku pun segera mendorong Jun menjauh dari Eunwoo agar Jun tidak melanjutkannya. Darah segar keluar dari mulut dan juga bibir Eunwoo.

Sambil menatap Eunwoo, Jun berkata." Hei. Jangan sekali kali kamu menyentuh Dahyun, jika kamu menyentuhnya, kamu akan berurusan denganku" ucap Jun.

Jun segera pergi menjauh dariku dan juga Eunwoo. Eunwoo menatap kepergian Jun sambil memegang mulutnya yang berdarah. Aku segera memapah Eunwoo untuk berjalan menuju apartemen . Kami tidak saling berbicara satu kata pun, sampai aku tidak tahan ingin segera meminta maaf kepadanya karena perasaan bersalah yang memuncak.

"Maafkan aku, Seharusnya kamu tidak terlibat masalah dengannya, dia memang seperti itu. Sekali lagi tolong maafkan aku." ucapku bergetar karena rasa bersalah yang menumpuk.

"Tidak apa-apa, dan juga tidak ada yang salah diantara kita, yang salah adalah Jun karena dia mengganggumu." ucapnya sambil berusaha tersenyum.

"ayo kita cari obat dulu untuk membersihkan luka di mulutmu." ucapku

sambil menatap mulutnya yang

berdarah. Dia pun mengangguk sebagai jawaban iya. Kami berjalan mencari Apotek dan juga membeli obat, kami memakan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di apartement.

Sampai di apartement aku langsung

membantu Eunwoo untuk duduk di sofa, tapi Eunwoo menolak, dia menggelengkan kepala dan menunjuk ke arah kamar. Aku langsung terpikir bahwa Eunwoo ingin mengobati dirinya dikamarnya.

Aku langsung membantu Eunwoo masuk ke kamarnya dan membantunya duduk di pinggir kasur.

"Bisakah kamu membantuku membersihkan luka di wajahku ini ?" tanya Eunwoo kepadaku.

"hmm, baiklah tapi aku akan mencuci tanganku dulu dan menaruh tasku dikamar dulu, tidak apa-apa kan ?" tanyaku.

Dia menganggukan kepala sebagai jawaban "iya". Aku langsung berjalan keluar dari kamar Eunwoo menuju kamarku untuk menaruh tasku dan mencuci tanganku di kamar mandi kamarku.

Setelah itu aku langsung mengambil Obat yang ku beli di Apotek tadi dan menuju kamar Eunwoo.

Aku langsung masuk ke kamar Eunwoo dan dengan telaten membersihkan luka diwajah Eunwoo. Tanpa sadar tenyata mukaku dan muka Eunwoo sangat dekat, aku tercekat dan memperhatikan setiap inci muka

Eunwoo.

"apa ada yang salah dengan mukaku ?" tanya Eunwoo memecah lamunanku.

"eh, gak ada kok" ucapku menahan malu, mungkin sekarang mukaku sudah seperti kepiting rebus.

Dia tersenyum dan bertanya "apa kamu sudah selesai mengobatiku ?" tanyanya.

"udah kok" aku hanya menjawab singkat karena masih malu dengan kejadian tadi.

"emm, baiklah terima kasih atas bantuanmu" ucapnya sambil tersenyum.

"ya sama-sama, baiklah aku akan kembali ke kamarku." ucapku sambil keluar dari kamarnya.

Aku merasa ada yang aneh dengan jantungku dari tadi. tanpa berpikir panjang, aku segera menuju kamarku untuk menikmati mimpi di malam ini.

.

.

.

Tok.. Tok.. Tok..

"Dahyun apa kamu sudah bangun? " ucap seseorang dari balik pintu kamarku, sambil mengetok pintu kamarku.

Aku terbangun karena suara tersebut." Ya, aku akan segera bangun" ucapku sambil beranjak dari kasur ku dan berjalan menuju kamar mandi.

Seperti biasa selesai mandi aku segera menyiapkan barang barang dan mengecek semuanya agar tidak ada yang tertinggal.

Aku segera keluar kamar, ketika aku menutup pintu, aku terkejut karena Eunwoo masih di meja makan sambil memakan ramen.

"aku sudah membuat kan ramen untukmu, makanlah, setelah itu ayo berangkat bareng" ucap Eunwoo tanpa menatap ku.

Sepertinya dia lupa dengan kejadian semalam. Semoga Jun tidak serius dengan apa yang dia ucapkan.

Aku segera duduk di meja makan dan melahap ramen tersebut. Setelah selesai makan ramen, aku segera memberikan kunci mobil ku kepada Eunwoo.

"Nih, kali ini kita pakai mobilku saja, sudah lama aku tidak memakai mobilku. " ucap ku sambil memberikan kunci mobilnya.

" Tapi aku belum lancar mengendarai mobil, dan aku belum punya SIM" ucapnya sambil mengembalikan kunci mobil.

"baiklah, aku saja yang menyetir " ucapku sambil keluar apartemen ku dan menuju parkiran di lantai bawah apartemen.

Aku mencari mobil putih ku dan segera menaiki nya. Eunwoo pun menyusul ku, dia memasuki mobilku.

" apa ini benar mobilmu?, ini kan mobil mahal " ucapnya sambil melihat interior di dalam mobil.

Sepertinya dia tidak tau bahwa aku adalah anak pemilik K Entertainment. Salah satu industri hiburan yang sedang naik daun.

" ya, ini memang mobilku, apa aku terlihat berbohong?, atau kamu berpikir bahwa aku mencuri mobil ini? " ucapku mengerjainya.

" ah, maaf bukan begitu maksudku tapi-"

"tidak apa-apa, sudah jangan dipikirkan. Cepat pakai safety belt mu dan kita akan segera berangkat" ucapku memotong omongannya.

Dia segera memakai safety beltnya, dan duduk menatap ke depan.

Aku segera menjalankan mobil, keluar dari kawasan apartemen. Sambil mengendarai mobil ini, aku menyalakan radio mobil yang sedang membahas kenaikan saham K Entertainment.

"bagaimana kabar papa Suho dan mama Irene dirumah? " pertanyaan itu terlintas di kepalaku." dan bagaimana juga kabar kak Nayeon dan kak Jungkook ? " pertanyaan yang tiba-tiba terlintas di kepalaku itu membuat ku berfikir panjang dan tak sadar bahwa sedari tadi Eunwoo memperhatikanku.

Tak butuh waktu sampai 1 jam untuk sampai di kampus. Aku segera memarkirkan mobil di parkiran khusus mahasiswa. Kami berdua jalan beriringan masuk ke dalam gedung.

Sampai aku mendengar suara samar samar yang berkata " oh, jadi itu orang yang ngerebut Dahyun dari Jun" ucapnya sambil menunjuk Eunwoo.

Ada apa ini? Kenapa pagi pagi sudah beredar gosip tak jelas?, Batinku.

"Dahyun apa yang terjadi? "

Seolah tak mendengar pertanyaan Eunwoo, aku segera kabur menuju kelas ku. Pikiran ku benar-benar kacau saat ini. Aku tidak ingin di ganggu oleh siapa pun.

Saat aku memasuki kelas, aku segera menuju meja SinB, Yeri dan Yuqi untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Tetapi entah kenapa, saat aku tiba di depan mereka, mereka langsung pergi meninggalkan ku. Aku terkejut dengan reaksi mereka.

Apa yang sebenarnya terjadi?, kenapa pagi ini sangat aneh?!. Aku benar-benar tak tahan menahan air mata. Akhirnya aku berusaha menenangkan diriku dan duduk di bangku kelas.

Saat pelajaran, aku benar-benar tidak tahu apa yang aku pikirkan. Semua pertanyaan tanpa jawaban berada didalam pikiranku.

"Dahyun, kamu tidak apa-apa? " ucap bu Sunmi.

" ah.. Saya tidak apa-apa bu" ucapku

"baiklah kalau begitu, tolong perhatikan apa yang saya jelaskan. " ucap bu Sunmi.

Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban 'iya'. Dan memperhatikan pelajaran. Kali ini aku harus menyelesaikan semua masalah sendiri sepertinya.

Selesai sudah semua pelajaran hari ini. Sekarang sudah waktunya pulang. Aku berencana mencari tau akar masalah tadi pagi.

Aku segera menuju ke meja Yeri untuk menanyakan apa yang terjadi. Seperti tadi, Yeri langsung menghindar dariku. Tapi kali ini aku berhasil meraih tangannya.

"apa yang kamu lakukan? " ucap Yuqi sinis

" Tolong jelaskan apa yang sedang terjadi?, apa aku punya sal-"

"Ya, kamu punya salah, kamu berani membohongi kami selama ini" potong SinB

"Membohongi apa? Aku bahkan telah menceritakan semuanya kepada kalian" ucapku tak mengerti.

"Lalu gosip tentang kau selingkuh dari Jun itu salah, iya? " ucap Yuqi membentak ku.

Aku benar-benar tak bisa menahan air mataku. Kali ini mereka benar-benar lolos dari mataku. Aku tersungkur ke lantai dan nangis sejadi jadinya.

Tidak bisakah seseorang yang mencintaiku berusaha mendapatkan hatiku dengan cara lain. Jika dengan cara seperti ini, aku hanya merasakan terluka.

Aku bangun dari lantai dan menatap Yuqi, Yeri serta SinB.

"Jadi begini cara kalian berteman?, langsung percaya dengan gosip entah berantah tanpa tau kebenarannya, iya!? " ucapku kehilangan kesabaran.

Mereka masih terkejut dengan ucapan ku, dan menatap ku tidak percaya dengan yang kukatakan.

"kenapa kalian tidak menjawab HA?" ucapku dengan nada semakin tinggi.

"Tidak bisakah kalian menjawab pertanyaan ku!? " ucapku semakin keras, sekarang seluruh perhatian kelas menuju kepada ku.

" Baiklah sepertinya aku memang tidak butuh teman" ucapku sambil berlari keluar kelas. Air mata ku untuk kedua kalinya lolos lagi.

"Dahyun tunggu! " teriak Yuqi sambil berlari mengejarku.

" Dahyun tolong berhenti sebentar " ucap Yeri yang masih berusaha mengejar ku.

Aku berlari menuju parkiran mobil, tanpa memikirkan Eunwoo, aku segera menjalankan mobil, menuju tempat terbaik untuk saat ini.

.

.

.

Jangan lupa untuk Vote ya.. :)

Bab berikutnya