"Ehem! Baiklah mari kita bicarakan."
Di dalam sebuah pavilion terbuka yang dibentuk dengan keinginan Mihai, ketiganya duduk mengelilingi meja bulat di tengah pavilion tersebut. Keadaan permukaan air telah kembali tenang tapi kemerahan di langit masih sangat kentara.
Luca diam-diam tertawa kecil. Tangannya mencari-cari di bawah meja dan ketika ia menemukan tangan Mihai, tangan lebarnya melapisi tangan Mihai dengan erat.
Carme berpura-pura buta akan apa yang sedang terjadi dan berdehem sekali lagi sebelum berucap, "Sebelum aku menjelaskan, mungkin lebih tepat jika aku mengucapkan selamat kepada kalian karena telah mengembalikan memori kalian. Kepada Luca juga selamat telah mendapatkan kembali perasaanmu."
Keduanya tersenyum bahagia tapi pertanyaan tertulis jelas di wajah keduanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com