"Hahah... Sayang... Saat ini bukan waktunya untuk membujukku dalam pembicaraan polos mu yang tak penting. Kau tenang saja, aku akan masuk dengan sangat perlahan."
Ucap Nathan seiring dengan rautnya yang berubah menjadi sangat serius. Sorotan pandangnya sudah kembali, nafsunya yang sudah membujuk untuk tetap berlanjut.
Nathan memberikan kecupan di bibir Devan yang masih terbuka. Di saat bersamaan, lengan pria itu sudah menggenggam kejantanannya dan mengarahkan titik ujungnya untuk bergesekan dengan lubang milik sang kekasih.
Devan yang ketar-ketir, secara refleks menggigit permukaan bawah bibirnya dengan mata yang membelalak. Kedua lengannya sudah terangkat dari ketidak berdayaan, mencengkram bahu lebar milik sang kekasih.
"Nath-Nath... Eunggh... Apakah kau tak perlu membungkus milik mu dengan pengaman?" tanya Devan dengan suaranya yang mencicit, sangat pelan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com