"Devan!" panggilan dari seseorang wanita membuat Devan lantas mencari pemilik suara yang di kenalnya itu. Pria yang sudah melepas tiga jaket tebal yang semalam di kenakan dan saat ini hanya menyisahkan kaos dan celana pendek.
"Hai, Met!" balas Devan pada Meta, wanita yang satu kelas dengannya. Lagi-lagi, wanita itu terlihat sangat aktif dengan seringnya Devan melihat Meta berlari-larian untuk mengejarnya, senyum ramah pun kemudian menular pada remaja pria itu.
"Kau belum mandi, ya? Hiiiii…!" obrolan pembuka dari Meta rupanya menyasar hal sensitif. Mereka yang dalam posisi berhadapan dekat itu pun lantas di tarik berjarak oleh Devan. Remaja pria itu lantas menundukkan kepala dengan lengan terangkat menggaruk-garuk belakang lehernya yang tak gatal, wajahnya memerah malu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com