"Riani, aku juga ingin jujur satu hal padamu, agar kamu tidak perlu iri padaku"
Aku pikir Dia berhak tahu, aku mengerti perasaan kalut gadis itu saat ini, aku paham betul sedih dan sakitnya itu.
Laras menggenggam kedua tangan itu dengan lembut dan tersenyum tulus sambil terus menatapnya.
"Aku dan Rafan bukan suami istri yang normal, ini hanya sebuah kesepakatan yang mungkin akan segera berakhir"
Riani terdiam dengan tatapan melebar membalas tatapan Laras, gadis itu masih tersenyum ikhlas dan mengangguk tanpa ucapan.
"Kamu tidak perlu iri padaku, Riani" ucap Laras.
Semua orang memiliki rahasia hidupnya masing-masing, aku selalu percaya akan satu pepatah yang mengatakan.
'Yang terlihat indah di luar, belum tentu terlihat indah di dalam
Yang terlihat buruk di luar, belum tentu buruk di dalamnya, bisa jadi bahkan lebih indah dari yang kita bayangkan'
Laras mengusap air mata di pipi Riani. "Sebentar lagi, aku dan Rafan juga akan berpisah"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com