"Ya. Karena, di suruh sama Adikmu." ucap lelaki sambil tersenyum padaku. Namun, setelah di teliti dari ujung rambut sampai kaki. Terasa aneh saja pada saat bertatapan dengannya. Walaupun diriku merasa senang ia ada di sini, apalagi bertemu sama pujaan hatinya. Meski beberapa menit kemudian, dia baru menjelaskan yang sebenarnya. Hah ... sudahlah setidaknya Adikku merasa bahagia sudah bertemu sama calon pujaan hatinya.
Mesti kasih tahu kepastian apakah ia sudah berniat untuk menjalin sebuah hubungan atau hanya bercanda saja? Sering sih, ketemu sama lelaki yang suka pemberi harapan palsu. Apalagi para perempuan mengalami sakit hati gara-gara cintanya tak di kabulkan, kasihan melihatnya bercucuran air matanya. Akhirnya, Adikku telah datang menghampiri kita berdua. Pasti kagetlah, masa enggak? Seharusnya, senang dong ini malah seperti orang aneh.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com