Bisa saja semua akan sirna, selagi dalam pikiranya masih mengingat namamu. Lalu kuharapkan bahwa Lusi Wulandari tetap dalam kondisi baik-baik saja, tetapi pikiranku selalu ada kehendak bahwa nanti saudara Firdaus datang kembali. Berarti nanti memperebutkan perempuan bakal ada dua dong? Waduh makin tak enak nih, terutama saudara Firdaus adalah abangnya sahabatku. Tidak mungkin kalau bertengkar tanpa adanya tindakan yang memang susai dengan kenyataan.
Sedangkan lelaki satu lagi entah siapa namanya? Sangat suka sama kekasihku. Meski harus lihat dari jarak jauh, dan ia berdekatan sama kita selalu mengelak. Sampai-sampai aku harus sembunyi sambil lihat ke arah kalian, apakah berbuat macam-macam atau enggak? Ternyata ... tidak sama sekali yang ada malah Lusi selalu menghindar darinya. Meskipun dalam hatiku sudah terlanjur cemburu api membara! Alhamdulillah, kali ini enggak mengganggu pembicaraan kita berdua.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com