Hari ini Denis tidak datang ke rumah sakit karena banyak hal yang harus ia kerjakan. Di sela kesibukan, ia menyempatkan diri melihat beberapa foto yang sengaja masih ia simpan di memori ponsel. Ia tidak bisa menghapus semua foto apalagi jika itu berkaitan dengan Nala. Gadis itu hingga kini betah untuk menutup mata. Denis bukan tidak merasa bersalah lagi, tapi semua ini memang bukan karena dirinya, tapi karena orang lain. Tangannya tetap menggeser foto demi foto meskipun pikirannya sedang entah kemana. Pikiran dan tangan Denis kemudian serentak berhenti saat menatap sebuah foto yang tersimpan dari salah satu media sosial. Ia menghela napas pelan kemudian menggulir lembar demi lembar kembali.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com