Pada akhirnya Kelsa pun menurut untuk kembali ke rumah sakit setelah ia pulang dari pemakaman. Ia terus saja memegang perutnya. Rasa kehilangan yang teramat sangat di dalam hatinya.
Baru dua hari yang lalu tiga janin ini masih tubuh bersama-sama tapi, sekarang yang tersisa tinggal dua. Rasa kehilangan ini tak membuatnya sedih berusaha ikhlas pun tetap tak bisa ikhlas karena Kelsa ingin ketiga anaknya tumbuh dengan baik melihatnya sampai dewasa.
Air matanya pun menetes tanpa ia sadari. Semua ini sudah takdir entah nasib. Harusnya ia mendengarkan suaminya untuk tak keluar pada hari kemarin sekarang karena tak menurut ia harus kehilangan putranya. Seorang janin laki-laki yang sudah berbentuk menjadi bayi kecil mungil yang tak bisa ia lihat lagi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com