Kalista membawa Arthur ke ruangannya. Kakinya masih terasa sakit sampai untuk berdiri saja ia tak mampu. Kakinya begitu sakit sekali sampai Arthur membutuhkan bantuan Kalista untuk bisa berbaring di tempat tidur.
Sedari tadi Arthur memikirkan Boy. Ia tak tau apa yang terjadi padanya Arthur yakin kalau terjadi sesuatu pada Karenina. Walau bagaimanapun juga keduanya pernah menjadi bagian dalam dirinya walaupun sekarang tidak.
Kalista memperhatikan Arthur yang terlihat melamun. "Kamu kenapa?" tanyanya
Arthur menoleh ke arahnya. "Entahlah, tadi aku melihat mantan istriku dan mantan sahabatku ada di sini juga!"
"Benarkah?"
"Yah, aku khawatir pada mereka!"
"Khawatir! Kamu tak boleh terlalu baik pada mereka yang sudah jelas-jelas mengkhianatimu."
"Harusnya aku marah tapi, aku biasa saja."
"Benarkah, sudah tak ada rasa sakit itu lagi. Cepat sekali kamu melupakannya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com