"Jelaskan pada ku, Nath."
"Tentang apa?"
"Jangan belagak memberikan teka-teki saat aku yang hampir saja pingsan karena melihat pertunjukan mu tadi, Nath."
Nathan yang di desak pun menghela napas panjang, napasnya yang tiba-tiba saja terasa semakin sulit membuatnya menarik lepas dasi yang melilit lehernya terlalu ketat. Tak ada selera untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan, ia malah menyandarkan tubuh dengan lengan yang mengurut dahinya yang berdenyut menyakitkan.
Tommy yang menempati letak Cherlin beberapa saat lalu pun masih terus menunggu penjelasan dengan tak sabaran. Terlalu banyak yang di lewatkan dari kisah perjalanan kawannya itu, ia hanya merasa perannya sebagai kawan terdekat tak di hargai lagi.
"Bukankah kau gay? Kau tengah menjalin hubungan bersama dengan Max, kan?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com