Max mencengkram pinggang Nathan dengan sangat erat. Tubuhnya di sandarkan penuh pada punggung sofa empuk. Menjadi pemandangan yang sangat erotis saat seorang pria yang kali ini di idamkannya itu membuat ekspresi yang sangat menggoda.
Nathan yang memejamkan matanya dengan sangat erat, menyisakan gurat kerutan di pertengahan garis alis rapinya.
Bagaimana Max yang tak akan membujuk macam-macam, bahkan saat di rasakan tubuh pria di atasnya itu yang terus saja menggesekkan kejantanan keduanya yang bertumbuk.
Mengulas senyum seringai, bahkan Max yang memang di haruskan untuk menahan diri itu hanya mampu diam, sekiranya menunggu peruntungan, Nathan yang di harapkan akan menyerahkan diri dengan suka rela.
"Kita mau membahasnya atas kau terus mencari untuk dengan kepuasan mu sendiri, sayang?"
"Belum habis kau menjelaskan pada ku tentang pembicaraan tadi, sekarang kau malah menuduh ku macam-macam?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com