"Hei, sudah ku taruh lamarannya. Mereka bilang akan menghubungi ku segera jika untuk wawancara kerja. Max, aku sangat senang...!"
Wanita itu terus berjingkrak dari tempatnya. Raut yang benar-benar menunjukkan luapan lega di hatinya, Lisa yang bertambah sangat cantik.
Nathan yang sudah ada dalam jarak yang sedikit jauh, jelas saja mendengar dengan jelas suara khas yang sangat di kenalnya itu.
Dengan cepat, ia membalik badan, namun senyumnya yang malah hilang. Tak bisa untuk di kendalikan, tubuhnya kaku tanpa alasan yang jelas. Sungguh, Max dan Lisa hanya sedang berpelukan erat di depan umum. Hanya seperti itu, tapi kenapa Nathan menjadi sangat berlebihan untuk merespon?
Mencoba menyingkirkan perkara yang mengada-ngada, Nathan pun bersiap untuk bergabung.
Sangat perlahan, bahkan dalam satu ketukan detik yang pasti, pria itu bahkan tak sampai menghabiskan satu keramik untuk di lalui, terlebih melihat pergerakan Max yang tiba-tiba saja melepaskan diri dari jerat wanita itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com