Bara tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu. Jadi ia segera masuk ke dalam kamar mandi dan mandi sekilat mungkin. Ia membuka kantung pemberian Trian dan mengeluarkan barang-barangnya.
Luar biasa. Semua yang Bara butuhkan ada di sana. Syukurlah ia bisa bersiap-siap dengan cepat. Meski kepalanya masih agak berdenyut-denyut, tapi setelah mandi, ia merasa lebih baik.
Bara mengenakan kemeja dan jasnya yang sudah dipesannya jauh-jauh hari. Lalu ponselnya berdering, membuatnya terkejut. Itu adalah telepon dari ayahnya.
"Halo, Pa."
"Bara! Kamu ini susah sekali dihubungi! Kamu udah siap belum?" tanya ayahnya dengan nada kesal.
"Aku udah mau siap. Dua menit lagi. Papa ada di mana?"
"Papa lagi perjalanan mau ke rumah Mama Sofia. Ini udah di mobil. Kamu keburu gak nyusul ke sana?"
"Keburu, Pa. Aku bakalan cepet. Tungguin ya, Pa."
"Ya udah. Sampai ketemu nanti."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com